spot_img

Wagub Kaltim Targetkan 12.000 Hektare Sawah Baru 2026, Optimalkan Anggaran Kementerian

Persepsinews.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) kembali menegaskan komitmennya untuk mencapai swasembada pangan melalui program percepatan cetak sawah dan optimalisasi lahan secara masif.

Wakil Gubernur Kaltim, Ir. H. Seno Aji, menyampaikan bahwa Pemprov Kaltim akan bekerja keras memastikan seluruh alokasi anggaran cetak sawah dari Kementerian Pertanian di tahun 2026 dapat diserap penuh oleh Kalimantan Timur.

​Wagub Seno Aji menjelaskan bahwa Kaltim telah menetapkan target agresif untuk tahun anggaran mendatang, setelah menghadapi beberapa hambatan regulasi di tahun berjalan.

Untuk tahun ini, target awal cetak sawah adalah 1.800 hektare. Namun, karena kendala yang berkaitan dengan Peraturan Daerah (Perda) di tingkat kabupaten, hanya sekitar 1.000 hektare yang dapat dikerjakan secara maksimal.

“Yang cetak sawah itu kan yang siap sekarang 1.800 tahun ini. Kemudian yang bisa dikerjakan kurang lebih 1.000 karena yang 800 masih ada hambatan berkaitan peraturan daerah (Perda) untuk di kabupaten masing-masing,” terang Seno Aji.

​Ia menyebutkan bahwa hambatan tersebut terjadi di beberapa tempat, termasuk di Mahakam Ulu, yang membuat anggaran sisa yang belum terserap harus digeser ke Anggaran Murni Tahun 2026.

Secara terpisah, Wagub juga mencontohkan kasus di Mahulu yang sebenarnya memiliki alokasi 200 hektare di tahun ini, namun harus tertunda hingga tahun 2028 karena kendala penyelesaian Detailed Engineering Design (DED).

​Meskipun demikian, Pemprov Kaltim menatap optimis tahun 2026. Wagub Seno Aji mengungkapkan bahwa alokasi anggaran dari Kementerian Pertanian untuk cetak sawah baru tersedia sebanyak kurang lebih 12.000 hektare.

Pemprov Kaltim berambisi untuk mengambil seluruh alokasi tersebut. “Insya Allah tahun anggaran murni 2026, itu ada anggaran dari Kementerian kurang lebih untuk 12.000 hektare. Mudah-mudahan ini bisa diambil semua. Kami akan rapat dengan kementerian supaya 2026 bisa ke Kaltim semua untuk cetak sawah,” tegasnya.

​Program cetak sawah ini direncanakan akan tersebar di enam titik utama pembukaan lahan baru, mencakup Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Berau, Kutai Timur (Kutim), dan Kutai Barat (Kubar).

Anggaran yang disalurkan oleh Kementerian bersifat langsung, dengan nilai Rp30 juta per hektare, yang akan ditransfer langsung kepada dinas pertanian setempat.

​Selain fokus pada pembukaan lahan baru, Wagub Seno Aji juga menyoroti potensi lahan pertanian eksisting Kaltim yang masih belum tergarap optimal.

Kaltim tercatat memiliki sekitar 54.000 hektare lahan baku sawah, namun saat ini lahan yang aktif dikelola baru mencapai 33.000 hektare. Sisanya, sekitar 21.000 hektare, merupakan lahan yang tergolong “lahan berat” karena belum pernah ditanami sehingga memerlukan perlakuan khusus.

​”Nah ini kita melakukan penanaman lagi alias optimalisasi lahan tipe berat,” jelas Wagub.

Ia menambahkan bahwa ke depan, anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah akan dibedakan antara lahan yang termasuk kategori “lahan ringan” dan “lahan berat”, untuk memastikan penanganan optimalisasi lahan yang lebih efektif dan sesuai kondisi tanah.

Melalui kombinasi cetak sawah baru berkat dukungan anggaran pusat dan optimalisasi lahan lama, Pemprov Kaltim optimistis dapat memperkuat ketahanan pangan daerah secara signifikan di masa mendatang. (CIN/Adv/Diskominfokaltim)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer