Persepsinews.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan langkah strategisnya dalam pengembangan sektor pariwisata dengan memetakan sejumlah Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP).
Komitmen ini selaras dengan upaya daerah dalam memaksimalkan potensi alam dan budaya yang unik serta mendukung visi pembangunan jangka panjang Kaltim.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kaltim, Ririn Sari Dewi, menjelaskan bahwa visi jangka panjang pemerintah adalah mentransformasi Kaltim menjadi destinasi ekowisata berkelas dunia yang memiliki daya saing kuat di tingkat global.
”Kaltim diberkahi dengan potensi ekowisata yang sangat besar. Visi pembangunan kepariwisataan daerah kami harus berdaya saing, menyejahterakan masyarakat, dan yang terpenting, berkelanjutan,” katanya.
Pemetaan ini, lanjut Ririn sapaan akrabnya, akan menjadi landasan utama bagi implementasi konsep ekowisata berkelanjutan yang ambisius di seluruh wilayah Benua Etam.
“Pemetaan KSPP ini bukan hanya sekadar penentuan lokasi, tetapi merupakan cetak biru yang mengintegrasikan pelestarian lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pengalaman wisata yang mendidik bagi pengunjung,” tambahnya.
Konsep ekowisata yang diusung oleh Pemprov Kaltim ini, ungka dia, benar-benar menitikberatkan pada tiga pilar utama yaitu pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat lokal, dan penyediaan pengalaman wisata yang edukatif.
“Hal ini untuk memastikan bahwa sektor pariwisata Kaltim, dapat tumbuh tanpa mengorbankan keaslian alam dan budaya lokal,” tutur Ririn.
Lebih lanjut, Ririn menekankan bahwa aspek konservasi alam dan keanekaragaman hayati menjadi perhatian utama dalam setiap pengembangan KSPP. Pemerintah berkomitmen penuh agar keaslian lingkungan, flora, dan fauna Kaltim—terutama spesies endemik—tetap terjaga dengan baik.
Selain fokus pada alam, Pemprov Kaltim juga fokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata.
Dimana, Dispar Kaltim terus menggelar Program pelatihan dan edukasi untuk memastikan pelaku pariwisata lokal memiliki kompetensi standar internasional dalam pelayanan dan pengelolaan destinasi.
”Pemberdayaan masyarakat lokal adalah inti dari strategi ekowisata kami. Salah satu jalur utama yang kami gunakan adalah melalui pelibatan aktif Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di tingkat desa,” jelas Ririn.
Pokdarwis didorong untuk menjadi garda terdepan dalam pengelolaan destinasi, sehingga manfaat ekonomi pariwisata langsung dirasakan oleh komunitas setempat, menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian kawasan.
”Melalui sinergi antara penetapan KSPP, peningkatan SDM, dan kolaborasi dengan Pokdarwis, kami dari Pemprov optimis dapat menyajikan sebuah model pengembangan pariwisata yang ekologis, etis, dan ekonomis,” ujar Ririn.
Langkah-langkah ini dipercaya akan memosisikan Kaltim bukan hanya sebagai gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN), tetapi juga sebagai ikon ekowisata dunia yang berkelanjutan.
”Kami mengundang seluruh pemangku kepentingan, dari investor, pegiat konservasi, hingga masyarakat, untuk bersama-sama mewujudkan visi ini dan menjadikan Kaltim permata ekowisata yang bersinar di peta global,” tutup Ririn Sari Dewi. (CIN/Adv/Diskominfokaltim)













