Persepsinews.com, Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda terus berupaya menekan penyebaran penyakit pascabanjir yang melanda kota tersebut selama sepekan. Sebanyak 272 warga dilaporkan mengalami berbagai penyakit, dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebagai kasus terbanyak.
Untuk mengatasi lonjakan kasus penyakit, Dinkes telah mendirikan posko kesehatan dan mengerahkan tim medis ke lokasi terdampak. Posko kesehatan ditempatkan di kawasan Puskesmas Bengkuring dan Griya Mukti guna memberikan layanan kesehatan bagi warga yang membutuhkan.
Kepala Dinkes Samarinda, Ismed Kusasih, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah cepat dalam menangani permasalahan kesehatan yang muncul setelah banjir.
“Keluhan-keluhan warga yang sakit kita data, selagi mereka menghubungi dokter on call dan juga mendatangi posko kesehatan terdekat,” ucap Ismed.
Selain itu, Dinkes juga mengerahkan tim medis secara mobile untuk memberikan pelayanan kesehatan langsung ke masyarakat terdampak banjir. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) serta tenaga medis dari Puskesmas Bengkuring dan Puskesmas Remaja ikut serta dalam upaya ini.
“Ada yang bertugas secara statis di posko, ada juga yang mobile melalui program Doctor On Call. Kemarin, misalnya, kami melakukan evakuasi pasien yang terkena stroke untuk dipindahkan ke tempat tinggal yang tidak terdampak banjir,” ujarnya.
Dinkes juga telah menyiapkan obat-obatan dan kebutuhan khusus bagi warga terdampak banjir, termasuk popok lansia dan balita. Selain itu, survei kesehatan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada peningkatan kasus penyakit serius.
Lebih lanjut,Ismed mengingatkan warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit pascabanjir.
“Kami terus melakukan pemantauan dan survei, semoga tidak ada penyakit serius yang muncul setelah banjir ini,” tutupnya. (Nis)
