Persepsinews.com, Samarinda – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, telah mengungkapkan keprihatinannya terhadap kenaikan harga tiket pesawat ekonomi antara Samarinda dan kota-kota lain di Kalimantan Timur (Kaltim).
Harga tiket yang meningkat, dengan rata-rata mencapai Rp 2 juta per perjalanan, telah menjadi isu serius yang berdampak pada biaya hidup.
Andi Harun menyatakan bahwa tarif pesawat yang tinggi telah menjadi salah satu faktor penyebab inflasi yang signifikan.
“Kami telah mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, untuk meminta evaluasi segera terhadap tarif tiket penerbangan,” kata Andi Harun.
Pasalnya, Keputusan Kementerian Perhubungan No. 20 tahun 2019 mengenai Tarif Batas Atas (TBA) pesawat ekonomi berjadwal menjadi titik perhatian dalam hal ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Hotmarulitua Manalu, telah berkomunikasi dengan manajemen pengelola Bandara APT Pranoto.
“Hasil pertemuan menunjukkan bahwa TBA yang diberlakukan memang sesuai peraturan, namun kenaikan harga avtur menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada kenaikan harga tiket pesawat,” jelas Manalu.
Ia mengaku selama masa pandemi COVID-19, pemulihan penerbangan menjadi sulit.
“Terutama karena bandara harus berhadapan dengan kesulitan pembayaran sewa oleh maskapai,” pungkasnya. (Red)
