Persepsinews.com, Samarinda – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Samarinda telah mengumumkan rencana untuk melanjutkan proyek revitalisasi Pasar Pagi, dengan persiapan dokumen untuk lelang manajemen konstruksi (MK) yang sedang berlangsung.
Kepala Dinas PUPR Samarinda, Desy Damayanti, menyatakan optimisme pemerintah kota dalam mewujudkan proyek ini, meskipun ada penolakan dari beberapa pemilik ruko yang terkena dampak desain revitalisasi.
Desy Damayanti mengungkapkan bahwa lelang untuk MK dijadwalkan pada akhir Januari 2024, dengan estimasi anggaran proyek sekitar Rp 5-6 miliar.
“Kami berharap, dua minggu setelah lelang MK, kami bisa melanjutkan dengan lelang fisik proyek dengan anggaran sementara sekitar Rp 375 miliar,” ujar Desy dikutip dari terkiniku.com.
Pemkot Samarinda menargetkan untuk memulai kontrak fisik pada bulan Maret, menegaskan kembali komitmen untuk meneruskan proyek meskipun ada hambatan.
DPUPR Samarinda berencana untuk menyesuaikan desain proyek dengan mempertimbangkan bangunan yang sudah ada, demi meminimalisir dampak terhadap pemilik ruko di area yang direncanakan menjadi fasad depan Pasar Pagi yang baru. Koordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) juga akan segera dilakukan untuk penilaian, lelang, dan pembongkaran bangunan yang terdampak.
Di sisi lain, Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, melalui Kabid Lalu Lintas Jalan Didi Zulyani, menyatakan telah melaporkan penolakan warga kepada pimpinan dan sedang menunggu arahan selanjutnya.
Proyek revitalisasi Pasar Pagi ini diharapkan dapat memberikan wajah baru bagi pusat perdagangan di Samarinda, meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para pedagang serta pembeli.
“Meskipun menghadapi tantangan, langkah-langkah telah diambil untuk memastikan bahwa proyek dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,” tambah Didi. (Lis)
