Persepsinews, Samarinda – Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengajak masyarakat untuk bisa melakukan diversifikasi pangan. Hal ini merespon adanya kenaikan harga beras di Benua Etam.
Akmal meminta kepada seluruh masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan dengan cara meminimalisir ketergantungan kepada beras. Hal tersebut disampaikan Akmal Malik usai menghadiri Coffee Morning bersama rekan pers di VVIP Pj Gubernur Kaltim.
“Mengingat, jumlah penduduk di kaltim juga kian bertambah, hingga persoalan pangan menjadi isu utama di Kalimantan Timur,” tutur Akmal Malik.
Diketahui, sejumlah wilayah di Kaltim yang mengalami kenaikan harga beras terjadi di Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kukar dengan berkisar antara Rp 16 ribu – Rp 18 ribu per kilogramnya.
Ia menjelaskan, kenaikan beras di Kalimantan Timur dipicu karena beberapa faktor. Salah satunya musim kemarau yang berkepanjangan serta adanya penurunan produksi di tingkat lokal.
Akmal mengakui memang ada penurunan produksi di tingkat lokal dari potensi 300 ribu ton namun baru terpenuhi 43 persen.
“Ya kita mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan, memang saat ini kita mengalami kemarau, yang harusnya potensi beras lokal kita 300 ribu ton baru terpenuhi 43 persen,”
Berbagai upaya pun dilakukan Pemprov Kaltim untuk menstabilkan komoditas beras di berbagai daerah. Akmal Malik menyebut, perlu adanya perbaikan irigasi untuk mengatasi kondisi sawah yang mengalami kekeringan.
Tidak hanya itu, pemprov pun berkolaborasi melalui Program TNI AD Manunggal Air dengan menyasar Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dalam merealisasikan pembangunan puluhan pompa air untuk mendukung program pertanian warga setempat.
“Terdapat 89 titik pompa air di daerah Tenggarong yang telah terpasang, pemda kemudian akan kembali memasang pompa air hingga ke wilayah PPU dan Paser,” pungkasnya. (Ozn)