Persepsinews.com, Tanjung Redeb – Lebaran Idulfitri 2025 menjadi momen duka bagi sebagian warga Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) setelah banjir besar merendam sejumlah wilayah, termasuk kawasan pusat kota Tanjung Redeb hingga kampung-kampung seperti Tumbit Melayu, Tumbit Dayak, Pegat Bukur, dan Kelay.
Meski shalat Idulfitri masih bisa dilaksanakan di beberapa titik, akses menuju permukiman warga nyaris lumpuh akibat genangan air yang mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa. Sejumlah ruas jalan utama tergenang, membuat kendaraan tidak bisa melintas.
Warga yang nekat pulang setelah shalat Id harus mencari jalur alternatif atau menunggu air surut. Bahkan di beberapa kampung, perahu menjadi satu-satunya alat transportasi yang bisa digunakan untuk mencapai rumah.
“Lebaran tahun ini beda sekali. Setelah shalat, saya mau pulang ke rumah orang tua, tapi semua jalan banjir. Motor pun harus dipaksa dorong,” ujar Mulyadi (47), warga Teluk Bayur, Selasa (1/4/2025).
Kondisi lebih sulit dialami warga di kampung Pegat Bukur. Azizah (22) mengaku tidak bisa kembali ke rumahnya karena seluruh akses tertutup air. Ia bahkan tak bisa merayakan Lebaran bersama keluarga.
“Biasanya kami masak ketupat, kumpul ramai-ramai. Tapi sekarang saya sedih banget, listrik padam, sinyal enggak ada, saya enggak bisa pulang,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
BMKG Berau menyebut banjir kali ini diperparah oleh fenomena pasang laut yang bertemu dengan kiriman air dari hulu Sungai Kelay. Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi, menyebutkan bahwa genangan meluas karena air sulit mengalir ke hilir.
“Pasang air laut bertemu kiriman air dari hulu, jadi air tertahan dan makin tinggi,” jelasnya.
BPBD Berau memastikan tim terus bersiaga di lapangan dan menyalurkan bantuan ke titik-titik terdampak. Namun, kendala distribusi dan keterbatasan armada membuat bantuan belum merata.
“Kami berharap semua pihak bersabar dan tetap waspada, karena cuaca ekstrem masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan,” ujar Nofian Hidayat, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau. (Red)