Persepsinews, Samarinda – Usai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan akhir dari darurat kesehatan global pandemi Covid-19. WHO kembali mengumumkan adanya potensi pandemi baru dengan nama Disease X.
Disease X bukanlah nama penyakit tertentu melainkan istilah yang dipakai WHO untuk penyakit yang belum diketahui di masa depan.
Istilah Disease X sengaja digunakan untuk membentuk kesiapsiagaan WHO mengatasi penyakit yang saat ini belum diketahui. Selain itu, untuk menunjukkan patogen tidak diketahui yang dapat menyebabkan epidemi internasional yang serius.
Saat ini, WHO terus melakukan penelitian untuk mencari tahu potensi penyakit endemik selanjutnya. Kementerian Kesehatan pun kini tengah melakukan tindaklanjut untuk mengetahui lebih dalam tentang virus ini sebagai langkah kesiapsiagaan dini.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim dr Jaya Mualimin mengatakan, masyarakat diharapkan tidak panik dengan informasi tersebut dikarenakan belum adanya temuan diberbagai negara dan masih sebatas peringatan.
“Sampai saat ini saya memang belum dapat literasi terkait Disease X ini ya, tapi kalau memang ada pasti kita tingkatkan kewaspadaan dini, karna WHO ini kan mencakup negara,” tutur Jaya.
Jaya Mualimin mengatakan, Kementerian Kesehatan sendiri belum menemukan virus jenis apa yang akan menjadi Disease X ini.
Istilah tersebut telah menjadi sorotan dunia, dengan banyak ahli mengeklaim bahwa Disease X berikutnya akan bersifat zoonosis, seperti Ebola hingga Covid-19.
Beberapa ahli lain menyebut Disease X sebagai patogen yang bisa dibuat oleh manusia.
“Selain Disease X, penyakit lain yang masuk dalam daftar sorotan WHO adalah virus Marburg, demam berdarah Krimea-Kongo, demam Lassa, penyakit nipah dan henipaviral, demam Lembah Rift, dan sindrom pernapasan Timur Tengah,” jelasnya.
Jaya memastikan untuk mencegah potensi munculnya virus jenis baru di masa akan datang, pihaknya bahkan Kementerian Kesehatan akan meningkatkan kewaspadaan dini agar kejadian seperi pandemi covid 19 tidak terulang dengan pengalaman penanggulangan virus tersebut.
“Masyarakat terutama Kalimantan Timur diminta tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah masuknya penyakit,” imbaunya. (Ozn)