Persepsinews.com, Samarinda – Banjir yang melanda Samarinda beberapa waktu lalu menjadi peringatan penting bagi pemerintah daerah. Sebagai langkah nyata, Wali Kota Andi Harun menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang mampu mengurangi risiko bencana, salah satunya dengan membangun kolam retensi di Pampang dan Damanhuri.
“Peristiwa banjir kemarin cukup menjadi pelajaran bagi kita. Kolam retensi ini sangat mendesak, jadi tahun ini kita prioritaskan pembangunannya di dua titik,” ujar Andi Harun di Samarinda, baru-baru ini.
Diketahui, pemerintah telah mengalokasikan Rp30 miliar untuk proyek tersebut, yang diharapkan dapat membantu mengurangi genangan air di kawasan rawan banjir.
Sebagai bagian dari strategi efisiensi anggaran, proyek lain seperti Teras Samarinda juga disesuaikan. Awalnya direncanakan dua jalur baru, yakni dari Teras 1 ke Pelindo dan ke Peluk Lerong. Namun, pemerintah memilih untuk menyelesaikan satu jalur saja, yaitu Teras 1 ke Pelindo.
“Kita selesaikan satu jalur tahun ini hingga tuntas, tanpa harus berlanjut hingga dua tahun seperti pembangunan Teras 1,” jelasnya.
Menurut Andi Harun, dana yang dihemat dari proyek tersebut juga akan dialokasikan ke sektor lain yang mendesak, termasuk infrastruktur pengendalian banjir, sektor kesehatan, dan pendidikan.
Puskesmas di Samarinda juga dipastikan memiliki stok obat yang cukup, serta rehabilitasi beberapa sekolah seperti SMP di Batu Saung terus diupayakan. (Nis)