spot_img

Cegah Terjadinya Tindakan Bullying MAN 2 Samarinda Terapkan Pola Keagamaan

Persepsinews.com , SAMARINDA – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Samarinda mengantisipasi terjadinya tindakan bullying atau perundungan yang terjadi di sekolah dengan mengadakan berbagai program keagamaan. Meski tindakan bullying tidak pernah terdengar di sekolahnya, MAN 2 Samarinda tetap menggencarkan beberapa program keagamaan guna menumbuhkan rasa saling menghargai serta saling menghormati.

Waka Humas MAN 2 Kota Samarinda, Usman mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada terdengar kasus pembullyan terhadap antar siswa.

“Perihal kasus pembullyan, kalau yang terdeteksi dari pantauan kami, sampai saat ini tidak pernah terdengar,” ucapnya.

Meskipun cenderung tidak ada kasus, Usman menhatakan bahwa dari pihaknya sebagai tenaga pengajar terus memberikan penanaman yang sangat baik untuk mencegah terjadinya tindakan perundungan, misalnya dengan memberikan himbauan saat upacara bendera melalui pembina upacara untuk menanamkan sikap saling menghargai.

Lebih lanjut, di sekolah kami selalu memaksimalkan fungsi dari guru Bimbingan Konseling (BK) untuk melakukan bimbingan ke kelas-kelas, karena meskipun guru BK ini tidak mengajarkan materi tetapi guru BK memiliki peranan yang sangat penting untuk mengajarkan akhlak.

“Kami memiliki 4 guru BK, semuanya sangat aktif jadi ketika ada apa-apa langsung sangat sigap dan memang selalu di kontrol,” lanjutnya.

Selain memaksimalkan potensi guu serta adanya himbauan, MAN 2 Samarinda juga memggelar beberapa program seperti Muhadoroh yang diadakan setiap hari Senin sampai hari Jumat yang kontennya menekankan kepada akhlak, pesantren ramadhan saat bulan ramadhan, kemudia ada juga Dzikrul Ghofilin terkhusus bagi kelas 12, untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dan untuk memperbaiki akhlak.

“Penggemblengan yang dilakukan secara agamis,” ucapnya.

Lebih lanjut, tak hanya dari pihak guru yang mengusahakan agar terminimalisir terjadinya kasus perundungan atau bully. Lebih jauh, Osis MAN 2 sendiri juga turut membantu terkait hal tersebut dengan cara membagi diri menjadi beberapa bidang yang secara fokus menjalankan beberapa kegiatan untuk meningkatkan semangat kebersamaan antar siswa.

Misalkan untuk mengomandoi berjalannya muhadoroh yang digelar oleh sekolah, kemudian mengumpulkan santunan jika ada siswa yang mengalami kedukaan semisal orangtuanya meninggal dunia, harapannya dengan aksi seperti itu akan memperlihatkan kepedulian antar sesama dan memunculkan rasa kasih sayang.

“Jadi peran Osis ini lebih kepada aksinya, karena kalau mereka nasehati sesama temannya kan kadang sering tidak didengarkan,” pungkasnya.(SIK / ADV Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer