Persepsinews.com, Samarinda – Demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Kaltim Bergerak (Makara) terus berlanjut di depan Kantor DPRD Kaltim pada Senin (26/8/2024).
Demo tersebut berujung rucuh karena banyak masa yang memaksa masuk ke Kantor DPRD Kaltim. Hingga akhirnya polisi mencoba membubarkan paksa dengan menembakkan water canon.
Banyak masa aksi juga yang dilarikan ke Rumah Sakit (RS) akibat terjebak dikericuhan antara pendemo dan kepolisian.
Menurut Wawan, seorang pegiat Aksi Kamisan Kaltim, ia merespons keras aparat kepolisian pada demo sebelumnya yang melakukan kekerasan.
“Memang hari ini ada penurunan massa aksi, tetapi lihat pelajar juga terlibat,” ujar Wawan di tengah-tengah kerumunan demonstran.
Wawan juga menyoroti situasi politik di Indonesia yang semakin memanas, menuduh rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupaya membangun dinasti politik dan mengabaikan kepentingan publik.
Sedidaknya mereka menyampaikan 5 tuntutan kepada pemerintah, termasuk pengesahan RUU Perampasan Aset.
“Hari ini protes yang terjadi bukan hanya soal putusan MK (Mahkamah Konstitusi), tetapi juga dosa-dosa Jokowi, dan masalah lain seperti omnibus law, undang-undang masyarakat adat,” tegas Wawan, menggarisbawahi berbagai isu yang menjadi pemicu demonstrasi.
Meskipun demikian, tidak ada satu pun anggota dewan yang terlihat keluar untuk menemui para demonstran.
“Kami menghimbau peserta aksi tidak memanjat pagar, nanti terjatuh,” ucap seorang petugas melalui pengeras suara. (Red)
