Persepsinews, Samarinda – Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur menggelar program uji emisi kendaraan secara gratis di Kota Samarinda. Program yang dipusatkan di Halaman Stadion GOR Segiri Samarinda ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian emisi kendaraan dalam upaya menjaga kualitas udara yang sehat.
Sebanyak 750 kendaraan dari berbagai jenis telah menjadi target uji emisi tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh para pemilik kendaraan yang antusias untuk mendukung upaya perlindungan lingkungan hidup.
Kabid Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Zaratustra Rahmi mengatakan, program ini merupakan salah satu upaya nyata pemerintah dalam mendukung keberlanjutan lingkungan hidup di wilayah Kaltim.
Kegiatan Uji Emisi di Samarinda ini menjadi kegiatan lanjutan setelah dilaksankan di Balikpapan pada bulan Mei lalu. Uji Emisi ini akan menjadi salah satu indikator penetapan Indeks Kualitas Udara (IKU) di Kaltim.
“Uji Emisi gas ini jadi salah satu indikator untuk Indeks kualitas udara di Kaltim yang kondisinya saat ini masih baru, kita sudah lakukan di dua tempat, bulan kemaren di Balikpapan, dan sekarang di Samarinda kita targetkan ada 750 kendaraan yang uji Emisi disini,” tutur Rahmi di GOR Segiri Samarinda (25/6/2024).
Uji Emisi kendaraan ini diukur melalui sejumlah indikator ambang baku mutu emisi seperti batas jumlah gas carbon monoksida di ambang 4.5 persen dan Hidrokarbon di ambang 1.200 ppm untuk kendaraan di bawah tahun 2007. Sementara untuk diatas tahun 2007 harus berada di ambang baku mutu emisi CO 1.5 persen dan HC 200 ppm.
Para teknisi yang terampil telah ditugaskan untuk melakukan pengujian emisi secara menyeluruh dan memberikan hasil kepada pemilik kendaraan.
Diharapkan dengan adanya uji emisi gratis ini, masyarakat semakin sadar akan dampak polusi kendaraan terhadap kesehatan dan lingkungan.
“Pemilik kendaraan yang memenuhi standar emisi akan diberikan stiker dan souvenir menarik sebagai bentuk penghargaan atas komitmen mereka dalam menjaga lingkungan,” pungkasnya. (Ozn)
