Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengambil langkah proaktif dengan memasang portal tinggi maksimum sebelum Jembatan Pinang di Sangatta, Kutai Timur. Tindakan ini bertujuan untuk menertibkan angkutan berat yang melintasi wilayah perkotaan, dengan tinggi maksimum yang diizinkan tidak melebihi 5 meter.
Menurut Kasi Lalu Lintas Dishub Kutai Timur, Zulkarnain, langkah ini penting untuk menjaga kualitas jalan dan jembatan pinang yang menjadi ikon Kota Sangatta. “Ini adalah inisiatif dari Provinsi, yang memungkinkan angkutan barang atau berat dengan ketinggian maksimal 5 meter,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dishub Kutai Timur juga berencana memberlakukan jam masuk angkutan berat di Kota Sangatta. Zulkarnain menjelaskan bahwa sosialisasi sedang dilakukan kepada para pengemudi angkutan berat, dengan jadwal dua kali setiap bulan untuk tahun ini. Rencananya, pemberlakuan jam masuk ini akan dimulai pada tahun 2024.
“Saat ini, kami sedang melakukan sosialisasi kepada pengendara angkutan berat. Rencananya, jam masuk angkutan berat di Jalan Poros Yos Sudarso di Kota Sangatta akan berlaku mulai pukul 21.00 hingga 06.00 Wita,” tambahnya.
Langkah ini mendapatkan dukungan positif dari masyarakat, terutama setelah insiden viral sebuah mobil ambulans yang terjebak di portal Jembatan Mahkota II Samarinda. Portal tinggi maksimum di Sangatta diharapkan dapat mencegah kejadian serupa dan meningkatkan keselamatan lalu lintas.
Meskipun masih dalam proses sosialisasi, pihak Dishub Kutai Timur telah menegaskan bahwa pemberlakuan jam masuk angkutan berat adalah langkah yang mendesak untuk melindungi infrastruktur kota dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan. Pihak dishub juga mempersiapkan sumber daya manusia sebagai penjaga di pintu masuk Sangatta untuk mendukung pelaksanaan aturan ini.
(Adv/Dishub Kaltim)
