Persepsinews.com , SAMARINDA -Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tengah fokus dalam pengentasan kasus malaria yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Penanganan kasus malaria tidak hanya terpusat di pemda saja melainkan hingga pemerintah desa.
Sebagai wilayah endemis malaria PPU memang diharuskan untuk bisa melakukan upaya yang berkelanjutan agar kasusnya benar-benar bisa diatasi dengan baik. Setiap desa pun sudah memiliki peraturan desa yang mengharuskan untuk melakukan screening bagi warga pendatang yang masuk sebagai langkah pencegahan dini malaria.
Terutama desa Sotek dan Sepaku yang kini menjadi wilayah rawan malaria.
“Sebenarnya sudah dilakukan, dan pemda PPU sendiri sudah tau wilayahnya endemis malaria, di Desa Sotek dan sepaku itu ada namanya peraturan desa juga mengatur kalau ada orang dari luar desa harus dilakukan screening, itu juga antisipasi agar tidak terjadi peningkatan kasus,” tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Setyo Budi Basuki.
Sejak September lalu, hanya wilayah PPU yang menjadi zona merah malaria di Kaltim, dengan 555 kasus positif malaria dari 1785 suspek. Secara year on year sudah ada 2236 kasusyang tercatat.
Atas kondisi inilah upaya penanganan kasus malaria di Kaltim terus ditingkatkan. Bahkan Dinkes Kaltim pun telah menyiapkan Kader Populasi Khusus untuk membantu melakukan screening dan pengobatan malaria.(AG / ADV Dinas Kesehatan Provinsi Kaltimantan Timur)