Persepsinews.com , SAMARINDA -Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur akan meningkatkan peran posyandu dalam pencegahan stunting di daerah. Dikarenakan peran posyandu sangat penting, terutama untuk menjangkau wilayah terluar di suatu wilayah terpencil.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Dr Jaya Mualimin mengatakan, posyandu di Kaltim saat ini perlu di dorong untuk bisa terus aktif. Mengingat di Benua Etam, posyandu aktif masih terbilang minim diangka 34 persen dari total 4,900 posyandu yang ada di Kaltim.
Jaya mentargetkan, agar prevalensi stunting bisa turun signifikan di tahun 2024. Ia berharap, posyandu aktif sudah bisa mencapai di atas 80 persen.
“Minimal 80 persen posyandu itu harus aktif, dari 4900 posyandu yang ada baru 34 persen yang aktif,” tutur Jaya di Samarinda.
Ini artinya lanjut Jaya, pemantauan terhadap ibu hamil dan balita terkait perkembangan badan maupun tinggi badan termasuk status gizi belum sepenuhnya maksimal dilakukan oleh posyandu.
Untuk itu Jaya mendorong seluruh posyandu agar bergerak secara maksimal untuk jemput bola melakukan pemantauan di wilayah kerjanya masing-masing agar balita maupun ibu hamil bisa ter-cover seluruhnya dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi guna menekan angka stunting di Kaltim turun dibawah rata-rata nasional.(AG / ADV Dinas Kesehatan Provinsi Kaltimantan Timur)