Persepsinews.com , SAMARINDA – Dalam rangka menyerap aspirasi pada tingkat satuan pendidikan dan merumuskan rancangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan dimasa yang akan datang. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim menggelar program rembuk pendidikan.
Acara tersebut di hadiri oleh peserta berjumlah 150 orang yang terdiri dari akademisi dan Kepala SMA, SMK dan SLB se Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan itu bertema “Pendidikan untuk Akselerasi Transformasi Peradaban Masyarakat Kaltim Menuju Indonesia Emas 2045”.
Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan mengatakan, rembuk pendidikan merupakan upaya serius dalam membangun fondasi pendidikan yang kuat dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan.
“Dalam Rembuk Pendidikan kali ini, jerih payah dan hasil pemikiran bertujuan utama untuk meningkatkan pembangunan pendidikan di Kalimantan Timur,” kata Kurniawan.
Selain meningkatkan pembangunan pendidikan, Kurniawan menuturkan, guna meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan publik dalam mendukung kegiatan pendidikan dan kebudayaan yang bermutu, relevan, dan inklusif.
“Kami ingin semua pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan di Kaltim bersinergi dalam strategi meningkatkan kualitas pendidikan dan kebudayaan di provinsi ini,” ucapnya.
Berdasarkan beberapa landasan hukum, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
“Kemudian, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota,” sebutnya.
Kurniawan berharap, rembuk pendidikan ini dapat memberikan masukan dan saran bagi pemerintah provinsi dalam menyusun kebijakan dan program pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
“Diharapkan semua jerih payah dan pemikiran kita dapat kita manfaatkan dalam pengembangan pendidikan di Kaltim,” tutupnya.
(SIK / ADV Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur)
