Persepsinews.com, Samarinda – Publik belakangan ini mempertanyakan keputusan DPRD Kota Samarinda yang memilih Jakarta sebagai lokasi untuk mengadakan bimbingan teknis (bimtek) bagi anggotanya.
Pertanyaan muncul, mengingat pentingnya efisiensi anggaran yang ditekankan oleh pemerintah pusat melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
Menanggapi tersebut, Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, menjelaskan bahwa bimtek yang dilaksanakan 21 Maret lalu di Ballroom Redtop Hotel & Convention Center Jalan Pecenongan Jakarta, bukan hanya dihadiri oleh DPRD Samarinda, tetapi juga oleh anggota dewan dari berbagai daerah di Indonesia.
“Bukan hanya untuk DPRD Samarinda saja, tapi juga DPRD dari berbagai daerah. Narasumbernya dari Kemendagri. Jika mereka harus berkeliling ke setiap daerah, waktunya tidak akan cukup,” jelas Samri.
Samri juga menambahkan bahwa DPRD Kota Samarinda sebelumnya sudah mencoba opsi untuk mengadakan bimtek di kota sendiri, namun permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Kemendagri karena keterbatasan waktu.
“Sebelumnya kami menyampaikan untuk melakukan bimtek di Samarinda, namun tidak sanggup karena ini kan jadwalnya per jam,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa untuk mengundang narasumber ke Samarinda, DPRD harus mengajukan permohonan jauh-jauh hari.
“Kita juga harus menyesuaikan jadwal mereka jauh sebelum acara, kadang 2 bulan sebelumnya. Sampai akhirnya mereka menentukan, baru dijadwalkan bimtek di Samarinda. Tapi kalau kita butuh bimtek dalam waktu dekat, satu-satunya cara ya kita harus ke Jakarta,” ungkapnya.
Meski sudah ada alasan yang jelas mengapa bimtek dilakukan di Jakarta, Samri menegaskan bahwa DPRD tetap akan mengevaluasi kebijakan ini ke depannya untuk memastikan efisiensi anggaran.
“Tetap kami akan mengevaluasi efisiensi anggaran, termasuk untuk kegiatan bimtek ke depan,” tuturnya. (Sn)