Persepsinews.com, Tenggarong – Tragedi longsor yang menimpa karyawan PT Insani Bara Perkasa (IBP) di Kilometer 11, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, masih menyisakan duka. Dari tujuh korban yang tertimbun sejak Sabtu (23/2/2025) malam, lima orang berhasil selamat, sementara dua lainnya masih dalam pencarian hingga Selasa (25/2/2025).
Salah satu korban yang belum ditemukan adalah Mario, keponakan Mawardi. Keluarga korban kini terus berupaya mencari kejelasan mengenai proses pencarian yang dilakukan perusahaan dan pihak terkait.
“Keponakan saya masuk ke dalam mobil untuk berlindung, tapi malah tertimbun tanah. Sampai sekarang belum ditemukan,” ungkap Mawardi, paman korban.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 21.00 WITA saat para karyawan masih bekerja di lokasi tambang. Lima korban yang selamat sempat mendapat peringatan dari rekan-rekannya untuk segera meninggalkan area tersebut, namun dua korban yang tertimbun tidak sempat menyelamatkan diri.
Pihak keluarga telah berusaha berkoordinasi dengan perusahaan, Badan SAR Nasional (Basarnas) Kalimantan Timur, serta aparat kepolisian untuk mempercepat pencarian. Namun, menurut Mawardi, pihak perusahaan hingga kini belum memberikan informasi yang jelas terkait perkembangan evakuasi.
“Kami sempat tanyakan ke perusahaan, tapi mereka bungkam soal laporan resmi di lapangan. Kami hanya ingin tahu bagaimana kelanjutan pencarian,” tegasnya.
Keluarga korban berharap PT Insani Bara Perkasa lebih transparan dalam menyampaikan informasi kepada keluarga. Menurut mereka, dua hari pencarian tanpa kejelasan sangat menyulitkan keluarga yang menunggu kepastian nasib korban.
“Kami akan mendatangi kantor perusahaan untuk mendapatkan kejelasan. Kami hanya ingin kepastian, karena sudah dua hari menunggu tanpa ada kabar jelas,” pungkas Mawardi. (Red)