Persepsinews.com, Samarinda – Masa libur sekolah seharusnya tidak hanya menjadi waktu untuk beristirahat, tetapi juga kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan diri melalui kegiatan yang bermanfaat.
Tanpa adanya program yang terarah, anak-anak berisiko menghabiskan waktu dengan aktivitas yang kurang produktif, seperti bermain gadget tanpa batasan.
Menyoroti hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin, mendorong agar sekolah tetap menyediakan kegiatan selama liburan, terutama yang berfokus pada pendalaman nilai-nilai keagamaan.
“Jika anak-anak hanya libur tanpa pengawasan dan kegiatan yang jelas, mereka cenderung mencari aktivitas sendiri, yang belum tentu bermanfaat. Apalagi sekarang anak-anak sudah sangat akrab dengan gadget,” ujarnya, Senin (10/2/2025).
Menurutnya, sekolah tidak harus melaksanakan pembelajaran formal seperti hari biasa, tetapi bisa menyelenggarakan program khusus yang lebih fleksibel dan edukatif.
Salah satu contohnya adalah kegiatan berbasis keagamaan, seperti pesantren kilat, yang dapat menjadi sarana bagi siswa untuk memperdalam pemahaman spiritual mereka.
Dengan adanya program ini, diharapkan siswa tetap memiliki rutinitas positif selama liburan. Selain itu, pendekatan yang lebih santai juga dapat mempererat hubungan antara guru dan siswa, menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan bermakna.
“Sekolah bisa menjalankan program dengan metode yang berbeda, lebih santai tapi tetap memiliki nilai edukasi. Jika hanya libur tanpa ada kegiatan tambahan, hasilnya mungkin kurang maksimal bagi perkembangan anak,” tambahnya.
Pendekatan ini juga dianggap sebagai solusi agar siswa tetap mendapatkan manfaat dari waktu libur mereka tanpa merasa terbebani. Dengan durasi yang lebih singkat dan metode yang lebih interaktif, anak-anak tetap bisa menikmati liburan sambil memperoleh pengalaman yang berharga bagi perkembangan karakter mereka.
“Intinya, liburan tetap bisa menyenangkan, tetapi juga harus memberikan manfaat bagi anak-anak. Sekolah bisa tetap buka dengan konsep yang lebih fleksibel agar mereka tetap mendapatkan pendidikan yang bernilai,” tutupnya. (Ehd)