Persepsinews.com, Samarinda – Warga sekitar Pondok Pesantren Istiqamah Muhammadiyah Kampus B di Jalan Batu Besaung, RT 41, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, dikejutkan oleh penemuan jasad seorang pria lanjut usia yang mengambang di kolam ikan pada Jumat pagi (11/4), sekitar pukul 09.30 Wita.
Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh Muhammad Taufik (29), pengurus kandang ternak pesantren, saat sedang melakukan aktivitas menanam pohon di sekitar kolam yang berjarak kurang lebih 150 meter dari area utama pondok. Lokasi kolam tergolong tersembunyi dan tidak umum diakses oleh masyarakat luar.
“Saya awalnya mengira itu karung atau benda hanyut biasa. Tapi saat saya mendekat, ternyata itu mayat seorang pria. Saya langsung menghubungi rekan kerja dan melapor ke pihak RT,” ujar Taufik saat dimintai keterangan oleh petugas.
Segera setelah laporan diterima, Tim Inafis Polresta Samarinda, bersama personel Polsekta Sungai Pinang dan tim Ambulans PMI Kota Samarinda, mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi jasad tersebut di bawah pengawasan langsung Kapolsekta Sungai Pinang, AKP Aksarudin Adam.
Saat dievakuasi, pria tersebut mengenakan pakaian lengkap dan masih membawa tas selempang berwarna cokelat. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik yang jelas pada tubuh korban, namun kondisi penemuan serta barang-barang pribadi yang ditemukan di dalam tas menimbulkan sejumlah pertanyaan.
Barang-barang yang diamankan antara lain: satu sendok makan, satu kantong kecil berisi beras, empat buah korek api gas, dua buah pulpen hitam, serta satu sabuk hitam. Petugas menduga barang-barang tersebut milik pribadi, namun belum dapat dipastikan apakah memiliki keterkaitan dengan penyebab kematian.
“Secara kasat mata, tidak tampak adanya tanda kekerasan. Namun mengingat lokasi yang tidak biasa serta isi tas korban, penyelidikan tetap dilakukan secara menyeluruh,” ungkap Aksarudin.
Identitas korban sempat belum diketahui dan berstatus sebagai Mr. X, hingga pada pukul 18.30 Wita, identitas berhasil dikonfirmasi. Korban diketahui bernama La Jomporo (77), warga Jalan Rumbia, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir.
Penemuan ini justru memperluas tanda tanya, mengingat lokasi tempat tinggal korban berjarak cukup jauh dari pondok pesantren. Tidak ada keterangan yang menyebutkan bahwa korban memiliki hubungan langsung dengan pihak pesantren maupun aktivitas di kawasan tersebut.
“Keluarga telah dihubungi dan akan kami mintai keterangan untuk menelusuri aktivitas terakhir almarhum sebelum ditemukan meninggal. Penyelidikan akan terus kami lanjutkan untuk memastikan penyebab pasti kematian,” ujar Kapolsekta.
Jasad korban telah dibawa ke RSUD AW Syahranie untuk dilakukan visum et repertum dan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim forensik.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum menyimpulkan penyebab kematian, sembari menunggu hasil autopsi dan pengumpulan keterangan saksi. Warga di sekitar lokasi diimbau untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi hingga penyelidikan resmi selesai dilakukan. (Nto)