Persepsinews.com, Samarinda – Gubenur Kalimantan Timur (Kaltim), H. Rudy Mas’ud, mengecam keras tindakan perusakan kawasan Hutan Pendidikan Universitas Mulawarman (Unmul) yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab saat libur Lebaran.
Dalam pernyataannya, Gubernur menyebut aktivitas tambang ilegal tersebut sebagai ancaman serius bagi dunia pendidikan dan kelestarian lingkungan hidup di Bumi Etam.
Perusakan terjadi di kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda, tepatnya di dalam area Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) seluas kurang lebih 3,2 hektare. Aktivitas tersebut diduga dilakukan oleh sebuah koperasi yang membawa alat berat dan melakukan pembukaan lahan saat aktivitas kampus sedang sepi selama libur panjang.
Rudy Mas’ud menyatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap tindakan yang jelas-jelas melanggar hukum dan merusak kawasan strategis yang diperuntukkan bagi riset, pendidikan, dan konservasi.
“Kawasan hutan pendidikan adalah aset berharga milik publik yang mendukung keberlanjutan ilmu pengetahuan dan pelestarian alam. Siapa pun yang merusaknya, harus bertanggung jawab dan diproses secara hukum,” ujar Rudy, Selasa (8/4/2025).
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kaltim telah berkoordinasi dengan pihak Universitas Mulawarman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta aparat penegak hukum untuk menyelidiki lebih lanjut aktor di balik aktivitas tambang ilegal tersebut.
Gubernur juga mengapresiasi respon cepat dari civitas akademika Unmul yang segera melaporkan temuan ini dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang.
Rudy menegaskan, kawasan hutan pendidikan seperti KHDTK Unmul tidak boleh disentuh oleh aktivitas pertambangan dalam bentuk apa pun.
“Kita tidak bisa diam melihat ini. Kawasan hutan pendidikan adalah jantung dari aktivitas akademik, riset, dan konservasi di Kalimantan Timur. Perusakan seperti ini tidak hanya merugikan Unmul, tapi juga seluruh masyarakat dan generasi masa depan kita,” tegas Rudy Mas’ud. (Red)
