Persepsinews.com, Samarinda – Memasuki hari ketiga, banjir di Kota Samarinda masih belum menunjukkan tanda-tanda surut sepenuhnya. Beberapa wilayah seperti Sempaja Timur dan Bengkuring mulai mengalami penurunan ketinggian air hingga 10 cm. Namun, aliran air justru menyebabkan dampak baru di daerah hilir, termasuk Gunung Lingai.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Samarinda, Suwarso, banjir kini meluas ke tujuh kecamatan dan sembilan kelurahan. “Total 108 RT terdampak, dengan 4.118 kepala keluarga dan 13.354 jiwa yang harus menghadapi dampak banjir ini,” ujarnya pada Kamis (30/1/2025).
Dampak banjir turut mengganggu aktivitas pendidikan. Sejumlah sekolah, mulai dari TK hingga SMP, diliburkan sementara. Sementara itu, SMK 16 Samarinda menerapkan pembelajaran daring agar siswa tetap dapat mengikuti pelajaran.
Di sektor kesehatan, tim medis bersama relawan telah diterjunkan ke lokasi terdampak untuk memberikan layanan bagi warga. Banyak korban mengalami gangguan kesehatan seperti diare dan gatal-gatal akibat banjir. Selain itu, terdapat laporan seorang warga mengalami gejala stroke di Jalan Pakis.
Sejumlah warga juga terpaksa mengungsi ke tempat penampungan darurat. Di Masjid Al Muhajirin, terdapat 22 pengungsi, sementara di RKM tercatat 24 orang.
Hingga saat ini, BPBD dan pihak terkait terus melakukan pemantauan dan penanganan. Hujan yang masih turun di beberapa wilayah menjadi perhatian utama karena berpotensi memperparah kondisi banjir.
“Hingga saat ini, kami masih terus melakukan evakuasi dan pemantauan, serta memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi,” kata Suwarso. (Red)