Persepsinews.com, Samarinda – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kembali disibukkan dengan penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di ibu kota provinsi itu.
Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (23/10) siang menyebabkan munculnya 22 titik kejadian, meliputi banjir, longsor, pohon tumbang, dan atap rumah yang beterbangan.
Kepala BPBD Samarinda, Suwarso, menjelaskan bahwa pihaknya langsung mengerahkan tim di lapangan untuk melakukan asesmen dan penanganan cepat.
“Kami terus melakukan pemantauan intensif dan penanganan langsung pascahujan lebat yang terjadi sejak pukul 12.30 WITA,” ujarnya di Samarinda.
Data yang dihimpun BPBD hingga pukul 15.00 WITA mencatat 14 titik genangan banjir tersebar di berbagai kecamatan. Genangan air terjadi di Simpang Lembuswana, Kebun Agung, Jalan P. Suryanata, Jalan P. Antasari, Jalan D.I. Panjaitan, dan kawasan Simpang Sempaja. Selain itu, area sekitar Fly Over Juanda–Kadrie Oening, Jalan Mugirejo, Jalan Rapak Indah, dan Jalan Cipto Mangunkusumo juga dilaporkan tergenang. Fasilitas umum seperti RSUD A.W. Syahranie pun turut terdampak air yang sempat mengganggu aktivitas pelayanan.
Selain banjir, BPBD mencatat lima titik tanah longsor, dua pohon tumbang, dan satu kejadian atap rumah terbang akibat angin kencang. Longsor paling parah terjadi di Jalan Batu Cermin RT 06 dan RT 07, Kelurahan Sempaja Utara. Sementara itu, titik longsor lainnya ditemukan di Jalan Juanda 4, Jalan Wiratama Gang Nyiur III, serta Komplek Bersama di Jalan Kadrie Oening.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama relawan dan Petugas Pemantau Bencana Warga (PPBW) terus melakukan pendataan dan pembersihan di lokasi terdampak. Suwarso menambahkan bahwa laporan juga masuk terkait pohon tumbang di Jalan Ir. Sutami, Kecamatan Sungai Kunjang, serta di Jalan Juanda, Kecamatan Samarinda Ulu.
“Hingga sore ini sebagian besar genangan air sudah mulai surut, dan tim kami masih siaga di lapangan untuk memastikan kondisi benar-benar aman,” kata Suwarso. (Red)
