Persepsinews.com, Samarinda – Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) milik Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda kembali disorot setelah diduga kuat diserobot oleh pihak tak bertanggung jawab untuk aktivitas pertambangan batu bara ilegal.
Hutan pendidikan yang berada di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, ini merupakan bagian dari Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) yang selama ini berfungsi sebagai kawasan konservasi dan pusat pendidikan.
Informasi penyerobotan ini mencuat setelah Fakultas Kehutanan Unmul mendapati adanya lima unit excavator tengah beroperasi membabat pohon di kawasan hutan tersebut pada Minggu (6/4/2025). Aktivitas penambangan diduga berlangsung sejak 4–5 April 2025 dan telah merambah area seluas 3,26 hektare.
Rektor Unmul, Prof. Abdunnur, menyesalkan kejadian ini dan menyatakan bahwa tidak ada satu pun izin yang dikeluarkan pihak kampus untuk pembukaan lahan, apalagi untuk kegiatan penambangan.
“Saya sangat menyayangkan adanya aktivitas pembukaan lahan oleh pihak lain yang tidak diketahui, dan tidak ada pemberian izin dari Unmul untuk pembukaan lahan, apalagi kegiatan penambangan batu bara di kawasan hutan dengan tujuan khusus KHDTK Lempake,” tegas Prof. Abdunnur.
Kawasan ini, kata Rektor, merupakan hutan pendidikan yang pengelolaannya secara resmi diserahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Unmul melalui Fakultas Kehutanan. Sejak awal, kawasan ini dikelola untuk riset, pendidikan, dan konservasi, bukan untuk eksploitasi sumber daya alam.
Menanggapi insiden ini, Unmul telah mengirimkan surat resmi kepada Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan guna meminta bantuan perlindungan kawasan. Surat bernomor 2118/UN17.4/TA.03.00/2024 ini mencerminkan keprihatinan kampus atas potensi kerusakan lingkungan dan gangguan terhadap proses akademik.
“Ini menyangkut masa depan pendidikan dan kelestarian lingkungan. Kami tidak akan diam melihat kawasan ini dirusak,” tegas Rektor Unmul. (Red)
