spot_img

IRT Muda Hilang di Jembatan Sungai Karang Mumus, Diduga Depresi Sebelum Melompat

Persepsinews.com, Samarinda – Seorang ibu rumah tangga (IRT) dilaporkan hilang setelah terlihat timbul tenggelam di bawah Jembatan Arif Rahman Hakim pada Senin (31/3) pukul 03.17 Wita. Sosoknya yang sempat terlihat oleh warga akhirnya ditelan derasnya arus sungai, meninggalkan hanya jejak berupa sepasang sandal jepit di atas jembatan.

Kesaksian warga yang sempat melihat kejadian tersebut menguatkan dugaan bahwa korban yang hilang adalah Pani (26), seorang warga Jalan Biawan, Samarinda Ilir. Kaseng, salah seorang warga sekitar, masih teringat jelas bagaimana tubuh perempuan itu berusaha bertahan di permukaan air sebelum akhirnya terseret arus.

“Saya lihat dia timbul sebentar, menggapai-gapai, lalu tenggelam lagi. Saya pikir itu hanya sampah yang tersangkut, tapi kemudian muncul lagi. Saya panik, tapi sebelum saya bisa berbuat apa-apa, dia sudah hilang,” ungkap Kaseng dengan suara bergetar.

Kesaksian seorang saksi mata melihat IRT di atas Jembatan Arif Rahman Hakim. (Ist)

Kabar menghilangnya Pani menyebar cepat. Keluarga yang menyadari bahwa Pani tidak ada di rumah mulai panik dan menyebarkan foto dirinya melalui media sosial. Saat mendatangi jembatan, mereka menemukan sandal yang dikenakan Pani sebelum menghilang. Penemuan itu memperkuat dugaan bahwa wanita muda itu terjun atau jatuh ke sungai dalam kondisi tidak sadar sepenuhnya.

Menurut keterangan dari keluarga, Pani, seorang ibu beranak satu, tengah mengalami depresi berat. Ia keluar rumah dalam keadaan linglung, tanpa tujuan yang jelas. Diduga kuat, kondisi mentalnya yang terguncang menjadi penyebab dirinya berada di sekitar jembatan pada dini hari itu.

Begitu laporan kehilangan masuk, tim SAR gabungan dari Basarnas, Damkar, BPBD, Polairud, Polsek Kawasan (KP) Samarinda, serta para relawan dan keluarga langsung bergerak cepat. Mereka mengerahkan perahu dan menyisir Sungai Karang Mumus dengan radius hingga dua kilometer dari titik terakhir Pani terlihat.

Namun, pencarian yang telah memasuki hari kedua belum juga membuahkan hasil.

Riqi Effendi, Koordinator Pos Siaga SAR Samarinda, memastikan bahwa timnya akan terus melakukan pencarian maksimal.

“Kami mengerahkan seluruh upaya, termasuk metode penyelaman jika kondisi memungkinkan. Setiap detik sangat berharga, dan kami berharap bisa menemukan korban sesegera mungkin,” ujar Riqi. (Nto)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer