Persepsinews.com , SAMARINDA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengumumkan, setidaknya ada sekitar 7 orang yang terjangkit virus cacar monyet di Indonesia.
Namun, hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim belum menerima laporan dari RS di Kaltim terkait adanya pengidap cacar monyet atau monkeypox.
Walau begitu penyakit ini tetap harus diwaspadai dan dihindari masyarakat.
Sebab, dalam penyebarannya kebanyakan cacar monyet ditularkan melalui berhubungan seksual, diantaranya berhubungan seks sesama jenis atau LSL (Laki-laki Suka Laki-laki), dan rata-rata virus ini menyerang kulit dengan diidentifikasikan dalam bentuk bintik seperti cacar yang lebih lebar dari cacar pada umumnya.
“Iya Kaltim sampai dengan hari ini masih aman, walaupun sudah ada 7 yang masuk di Indonesia, ini penyakit yang menular karna hubungan penyuka sesama lelaki,” tutur Jaya.
Jaya mengungkapkan, berdasarkan pemantauan WHO per 26 September 2023, sekitar 83 persen kasus MPOX diamati pada laki-laki penyuka laki-laki. Dari jumlah itu, 7,4 persen pernah dites HIV positif, dan 82,5 persen kasus dilaporkan penularan melalui seks.
Terkait pengobatan penyakit tersebut, sampai saat ini belum ada vaksin khusu untuk menangani MPOX, sementara ini pengobatan masih menggunakan obat cacar pada umumnya.
Jaya menerangkan, sesuai surat edaran (SE) dari Kemenkes RI, Nomor : HK.02.02/C/4408/2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Mpox (Monkeypox) di Indonesia, Dinas Kesehatan Kaltim akan tetap melaksanakan pencegahan, deteksi dan respon mengacu pada Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox (Monkeypox) tahun 2023.
Untuk itu Jaya mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi MPOX.(AG / ADV Dinas Kesehatan Provinsi Kaltimantan Timur)