Persepsinews, Samarinda – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Budi Widihartanto mengatakan, terdapat sejumlah upaya yang bisa dilakukan dalam mengendalikan inflasi di Benua Etam khususnya pada momen Ramadan saat ini.
Budi optimis, pada Maret ini dengan langah strategis yang sudah disusun Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kaltim bisa menurunkan angka inflasi sekitar 0,18 persen.
“Mulai dari penyediaan kios penyeimbang hingga Bantuan Tidak Terduga (BTT) kepada masyarakat guna menjaga kestabilan harga bahan pokok,” ucapnya.
Budi berharap, toko penyeimbang yang kini sudah ada di Kota Samarinda bisa dibangun di Kabupaten dan Kota lainnya.
“Dengan upaya tadi kami optimis, pemerintah daerah TPID mengoptimalkan, BTT dimanfaatkan untuk penurunan inflasi, sidak dilakukan, operasi pasar lebih optimal, kemudian adanya pasar penyeimbang SIGAP di Samarinda, kemudian semoga bisa di kabupaten dan kota lainnya,” tutur Budi.
Disampaikan Budi, jika dilihat dari beberapa tahun belakangan, kondisi inflasi Kaltim sebenarnya mulai ada penurunan positif dari sebelumnya berada di posisi 3 besar nasional kini mulai turun di 10 besar nasional.
Untuk itu kedepan perlu adanya koordinasi dari stakeholder terkait terutama di 4 Kabupaten dan Kota yang menjadi wilayah sampling Indeks Harga Konsumen (IHK) seperti Samarinda, Balikpapan, PPU dan Berau untuk melakukan langkah-langkah mitigasi yang baik dalam menjaga stabilitas harga pangan.
“Terutama pengendalian terhadap komoditi penyumbang inflasi seperti beras, cabai dan komoditi lain,” pungkasnya. (Ozn)
