spot_img

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ingin Ada Program Beasiswa dan Asrama Bagi Pendidikan di Timur Tengah

Persepsinews.com, Samarinda– Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi berikan perhatian khusus pada beasiswa pendidikan luar negeri atau ke Timur Tengah, hingga penunjangan fasilitas berupa pengadaan asrama, dengan tujuan Hadramaut, Yaman dan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Berbicara terkait bantuan pendidikan tersebut, legislator karang paci itu menyoroti berbagai hal terkait pengelolaan maupun penyelenggaraan, baik itu perizinan pesantren, kurikulum, tenaga pengajar, insentif, pemberdayaan dan kemandirian ekonomi, hingga beasiswa.

Menurutnya bantuan pendidikan berupa beasiswa menjadi penting, sebab selama ini para santri hanya mendapatkan beasiswa formal semata.

“Saat ini beasiswa formal saja, diluar daripada itu belum pernah dapat. Pada saat rapat ada beberapa alumni dari Al-Ahzar Kairo dan Hadramaut Yaman, mereka meminta beasiswa dan asrama bagi santri atau ustad ustadzah yang dikirim belajar disana,” terang Reza, sapaan akrabnya.

Berbeda dengan provinsi lainnya seperti Kalimantan Selatan, ia mengungkapkan bahwa Kalimantan Timur belum pernah memberikan bantuan berupa fasilitas tempat tinggal.

Bantuan ini dikatakannya, juga menjadi bagian daripada harapan sekitar 150 mahasiwa yang sedang menuntut ilmu di universitas dan pondok pesantren tersebut.

“Apabila Pemprov Kaltim menyiapkan asrama, akan disiapkan habib yang siap memberikan secara langsung ilmu beliau guna membantu manajemen disana,” jelasnya.

Ia berharap agar usulan ini dapat ditindaklanjuti Pemprov Kaltim di masa mendatang. Sebab bantuan pendidikan luar negeri ini akan berdampak positif pada peningkatan SDM Benua Etam.

“Saya berharap Pj Gubernur ataupun Gubernur terpilih dapat menjadikan hal ini program untuk kedepannya, ini harapan kita,” pintanya.

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, disampaikan salah satu alumni Timur Tengah, H. Ahmad Zaini, bahwa beasiswa umum pernah diberikan Pemprov Kaltim, namun tidak kepada Hadramaut, Yaman dan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Dipaparkannya, beasiswa berkaitan dengan santri yang ingin melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah, sedangkan asrama adalah permintaan dari santri yang telah berada disana.

“Atas permintaan kawan-kawan kita mina dibikinkan beasiswa khusus dengan kuota tertentu, misalnya ada 20 orang ke mesir pertahun, dan seterusnya,” paparnya kepada pewarta media ini melalui sambungan seluler, Selasa (26/9).

Lanjutnya, fasilitas berupa asrama dapat sangat menunjang kebutuhan para santri, karena selain bantuan pendidikan, diantara yang juga dibutuhkan adalah biaya hidup terkait tempat tinggal. Oleh karena itu, setidaknya santri-santri dari Kukar, Kubar, dan Samarinda dapat berkumpul di satu titik.

Besar harapan alumni Timur Tengah ini agar pemprov kaltim kedepan dapat membuat MoU dengan lembaga terkait.

“Para santri kemudian berada dibawah pengawasan mereka, sehingga setiap aturan yang dibuat dapat diawasi secara langsung oleh lemnaga terkait,” ujarnya.

Selain sebagai penunjang, menurutnya sudah semestinya Benua Etam dapat memberikan bantuan berupa asrama, sebab daerah lain seperti Kalsel bahkan telah memiliki asrama per-kota.

“Kaltim itu dulu sebenarnya sangat mampu membangun itu, cuman kemudian ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut tertunda. Maksud kami kepada kawan-kawan di legislatif, perlahan insyallah asrama dapat terbangun, cuman maksud kita kapan lagi kita membangun itu, amal jariyah bagi kita,” tutupnya. (Lis)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer