spot_img

Kurang Literasi Digital, APJII Sebut 60 Persen Warga Indonesia Terpapar Hoaks

Persepsinews.com, Samarinda – Di era digital saat ini, Indonesia menghadapi tantangan besar terkait penyebaran informasi palsu atau hoaks di internet.

Menurut data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sekitar 30 hingga 60 persen warga negara terpapar hoaks saat mengakses informasi online.

Namun, hanya 21 hingga 36 persen dari mereka yang berhasil mengidentifikasi kebenaran informasi tersebut.

Sekretaris Jenderal APJII Pusat, Zulfadly Syam, mengungkapkan bahwa tantangan ini semakin kompleks karena produsen hoaks selalu berubah lokasi, membuatnya sulit untuk dikejar.

Oleh karena itu, APJII menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat.

“Memperkuat literasi internet menjadi kunci utama untuk mengatasi permasalahan hoaks, mengingat mereka bisa diproduksi dari mana saja, termasuk dari tempat yang dianggap paling aman di Indonesia,” katanya, Rabu (3/4/2024).

Upaya peningkatan literasi digital ini penting terutama dalam mengajarkan masyarakat cara memverifikasi kebenaran informasi yang diterima melalui internet. M

Menurut dia, sebagian masyarakat masih mengandalkan informasi dari kerabat atau melakukan pencarian kebenaran informasi melalui sumber yang terpercaya. Namun, masih ada pula yang tidak melakukan verifikasi sama sekali.

Dirinya berharap dengan peningkatan literasi digital, masyarakat Indonesia dapat lebih kritis dan cerdas dalam menyikapi berbagai informasi yang ditemukan di dunia maya.

“Kami berupaya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan digital masyarakat, terutama pemuda di daerah, sebagai bagian dari strategi menghadapi penyebaran hoaks,” tutup Zulfadly. (Lis)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer