Persepsinews.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) telah mengambil langkah strategis dengan mengalihfungsikan lahan eks Bandar Udara Temindung di Samarinda menjadi area perkantoran modern.
Keputusan ini muncul dari kebutuhan mendesak untuk menyediakan fasilitas yang lebih memadai bagi berbagai dinas dan instansi, seperti Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Slamet Sugeng, Kasubbid Penggunaan Pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, menjelaskan bahwa penertiban dan pembongkaran 10 bangunan ilegal di lahan ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan telah mendapat persetujuan dari semua pihak terkait.
“Kami memerlukan ruang perkantoran yang memadai untuk mendukung operasional dinas dan instansi. Lokasi BPBD yang sekarang berada di atas gunung dengan akses yang sulit merupakan tantangan besar, dan pemindahan ke area yang lebih strategis adalah prioritas kami,” ujar Slamet Sugeng.
Selain menjadi area perkantoran, Pemprov Kaltim juga berkomitmen untuk mempertahankan aspek lingkungan dan sosial dari lahan eks Bandara Temindung ini. Slamet menekankan bahwa sebagian dari lahan tersebut akan tetap difungsikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), memberikan kontribusi penting bagi kualitas hidup masyarakat Samarinda.
“Kami tidak hanya ingin membangun perkantoran, tetapi juga ingin memastikan bahwa kawasan ini tetap hijau dan berfungsi sebagai ruang publik yang vital,” tambah Slamet.
Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif, Pemprov Kaltim juga merencanakan pembangunan fasilitas publik yang mencakup panggung besar.
Fasilitas ini dirancang untuk mengakomodasi acara-acara budaya dan seni seperti East Borneo International Folklore Festival (EBIFF), yang diharapkan dapat menarik pengunjung lokal dan internasional.
“Dengan adanya panggung besar dan fasilitas pendukung lainnya, kawasan ini akan menjadi pusat kegiatan masyarakat, mendukung aktivitas kreatif, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” jelas Slamet. (Lis)
