Persepsinews.com , SAMARINDA – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda secara umum menunjukkan tingkat literasi yang tinggi dengan banyaknya pencapaian prestasi yang telah diperoleh. Namun, rasio kunjungan ke perpustakaan cenderung rendah, terutama karena sedikitnya jumlah anak yang mengunjunginya setiap harinya.
“Tentunya prestasi tidak lepas dari literasi, tapi kalau dilihat dari tingkat kunjungan mungkin bisa dikatakan kurang, tapi kan literasi tidak harus datang ke perpus sebenarnya,” ungkap Staf Perpustakaan MAN 2 Samarinda, Novi Situngkir.
Lebih lanjut, Novi Situngkir menyatakan bahwa prestasi yang dicapai tidak terlepas dari literasi, meskipun tingkat kunjungan ke perpustakaan bisa dianggap kurang. Ia menekankan bahwa literasi tidak selalu harus melibatkan perpustakaan fisik, mengingat seringkali tempat tersebut juga digunakan sebagai ruang pembelajaran dengan adanya layar yang dapat digunakan untuk presentasi, mirip dengan proyektor.
Dalam mengatasi rendahnya tingkat kunjungan, perpustakaan MAN 2 Samarinda sebelumnya telah mencoba program perpustakaan online.
“Sebelumnya kita pernah lakukan itu, sistemnya berlangganan, cuma masih terbatas dananya dan koleksinya itu terbatas di buku pelajaran aja,” paparnya.
Namun program tersebut dianggap kurang maksimal karena keterbatasan dana dan koleksi yang hanya terfokus pada buku pelajaran. Program tersebut akhirnya tidak dilanjutkan, karena peserta didik cenderung bosan dengan buku pelajaran digital karena isinya sama seperti buku pelajaran fisik yang sudah mereka pegang.
“Jadi itu pernah ada, untuk saat ini, setelah habis periode berlangganan kemarin, belum dilanjutkan lagi,” pungkas Novi.(SIK / ADV Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur)