Persepsinews.com , SAMARINDA -Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Dr Jaya Mualimin mengungkapkan, pihaknya telah berhasil menurunkan incidence rate dan CFR kasus DBD sepanjang tahun 2023.
Penurunan tersebut bahkan terbilang cukup besar dengan presentase 50 persen.
Namun sepanjang tahun 2023 dari Januari hingga September lalu sudh ada 3000 kasus positif tercatat. Untuk itu oenanganan DBD di Kaltim tetap jadi prioritas utama hingga tahun depan.
“Angka Incidence rate nya masing tinggi diangka diatas 10 per 100 ribu penduduk tapi tahun ini kita bisa turun, CFD nya bisa turun 50 persen,” tutur Jaya.
Jaya mengungkapkan, saat ini Dinkes Kaltim terus melakukan upaya pencegahan. Mulai dari melakukan manajemen lingkungan, menejemen kasus hingga tetap mensosialisasikan program 3M untuk masyarakat.
“Kita lakukan menejemen lingkungan, menejemen kasus, dari mulai 3m,” ungkapnya.
Adapun, inovasi terbaru terkait pencegahan DBD di Kaltim mulai dari pilot project vaksin DBD untuk anak-anak hingga melakukan pengembangan terhadap nyamuk Wolbachia di Bontang.
Dengan semua program ini Jaya optimis Kaltim mampu menghadapi DBD.(AG / ADV Dinas Kesehatan Provinsi Kaltimantan Timur)