spot_img

Pedagang Jasa Tukar Uang Nekat Beroperasi Meski Diincar Razia

Persepsinews.com, Samarinda – Meski sudah beberapa kali dirazia, para penyedia jasa tukar uang pecahan kecil di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang tetap nekat berjualan. Menjelang Lebaran, mereka beroperasi secara diam-diam, bahkan bermain kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP yang terus melakukan patroli.

Jasa tukar uang ini tetap diminati masyarakat karena lebih praktis dibandingkan menukar di bank. Warga rela membayar lebih demi mendapatkan uang baru dalam jumlah kecil untuk keperluan Lebaran, terutama untuk “angpao” atau “THR” bagi anak-anak dan sanak saudara.

Salah seorang penyedia jasa, Andi (32), mengaku tetap menjalankan bisnis ini karena keuntungan yang menggiurkan.

“Kalau ramai, sehari bisa dapat untung jutaan rupiah. Apalagi menjelang Lebaran, permintaan pasti naik,” ujarnya.

Untuk setiap transaksi, pedagang biasanya mengambil selisih harga yang cukup tinggi. Misalnya, untuk penukaran Rp100 ribu dalam pecahan kecil, pelanggan harus membayar Rp120 ribu. Semakin besar jumlah yang ditukar, semakin besar pula keuntungan yang didapat.

Meskipun begitu, Andi dan pedagang lainnya sadar bahwa mereka bisa dirazia kapan saja.

“Ya kalau ada petugas, kita langsung kabur. Kalau sudah aman, kita buka lagi di tempat yang beda,” katanya sambil tertawa.

Satpol PP Samarinda tidak tinggal diam. Beberapa kali mereka melakukan razia di kawasan tersebut untuk menertibkan pedagang yang membandel.

Kasatpol PP Samarinda, Anis Siswantini, mengatakan pihaknya telah mengamankan lapak-lapak dan kursi milik pedagang yang ketahuan beroperasi di pinggir jalan.

“Kami sudah peringatkan berulang kali. Kalau masih melanggar, kami ambil tindakan tegas,” katanya.

Menurut Anis, aktivitas ini melanggar aturan karena menyebabkan kemacetan dan berpotensi mengganggu ketertiban umum. Bahkan, dalam beberapa kasus, ditemukan uang palsu yang beredar di antara pedagang jasa tukar uang ini.

“Selain ilegal, aktivitas ini juga rentan terjadi penipuan. Kami imbau masyarakat lebih berhati-hati dan sebaiknya menukar uang di tempat resmi,” tegasnya.

Meski terus ditertibkan, para pedagang jasa tukar uang tampaknya belum kapok. Dengan strategi berpindah-pindah lokasi, mereka tetap mencari celah untuk beroperasi hingga malam takbiran. (Nto)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer