Persepsinews.com, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus mendorong pengembangan budi daya rumput laut jenis gracilaria sebagai salah satu komoditas unggulan daerah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani tambak sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat.
“Kami dampingi nelayan dan petani tambak, berikan pelatihan tata cara budi daya rumput laut baik di tambak maupun di perairan laut,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Rozihan Asward, di Penajam, Minggu (8/6/2025).
Rumput laut gracilaria dikenal sebagai komoditas bernilai tinggi, dengan masa panen relatif singkat, yakni 40 hari hingga dua bulan.
Selain itu, keberadaan rumput laut ini juga mampu mendukung pertumbuhan ikan bandeng dalam sistem budi daya polikultur.
“Rumput laut juga bisa jadi sumber pakan ikan bandeng dan menjaga kualitas air,” tambah Rozihan.
Konsep budi daya polikultur, yang mengombinasikan rumput laut dan ikan bandeng, dinilai efektif meningkatkan pendapatan petani tambak. Sistem ini juga ramah lingkungan karena membantu menjaga keseimbangan ekosistem tambak.
Pusat pengembangan budi daya gracilaria saat ini berada di Kecamatan Babulu, namun Pemkab Penajam Paser Utara terus mendorong perluasan ke kecamatan lainnya.
Pada 2024, produksi rumput laut gracilaria di Penajam Paser Utara mencapai 9.270 ton, melampaui target semula yang diproyeksikan hanya 8.000 ton. Capaian tersebut menunjukkan peningkatan produksi sekitar 15 persen di atas target.
“Capaian produksi rumput laut itu lampaui target sekitar 15 persen dari target, jadi bisa dikatakan potensi cukup besar,” ungkap Rozihan.
Untuk tahun 2025, Pemkab menargetkan produksi gracilaria sebesar 9.500 ton, meningkat sekitar 18 persen dibandingkan target tahun sebelumnya.
“Kami optimistis target ini bisa tercapai, karena minat dan partisipasi petani tambak terus meningkat,” tegasnya. (Red)
