Persepsinews.com , SAMARINDA -Kota Semarang menjadi kota pertama di Indonesia untuk inovasi pengembangan nyamuk Wolbachia sebagai bentuk penanggulangan virus dengue atau DBD di Indonesia. Dalam hal ini Kaltim juga terpilih sebagai pilot project yang terpusat di Kota Bontang.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Dr Jaya Mualimin mengungkapkan, pengembang biakan nyamuk Wolbachia sudh dilakukan di Bontang. Project ini masih terus berjalan, mengingat pengembang biakannya butuh waktu cukup lama agar bisa tersebar luas.
Dengan begitu, virus dengue yang tersebar ke nyamuk lokal akan di netralisir oleh nyamuk Wolbachia sehingga virus DBD tidak berbahaya lagi.
“Dari lima kota, semarang yang pertama, Wolbachia untuk pengendalian nyamuk, launching sudah di Bontang untuk di Kaltim, untuk di kota lain bisa tapi perlu, nanti kalau berhasil baru, karna perlu telur yang banyak, ketika sudah menyebar maka virus dengue itu sudah tidak berbahaya,” tutur Jaya di Samarinda.
Wolbachia adalah bakteri alami dari 6 dari 10 jenis serangga. Wolbachia dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat menurunkan replikasi virus dengue sehingga dapat mengurangi kapasitas nyamuk tersebut sebagai vektor dengue.
Wolbachia berperan dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk. Akibatnya nyamuk yang mengandung wolbachia, tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika nyamuk tersebut menghisap darah orang yang terinfeksi virus dengue.
Jaya berharap ketika project di Kota Bontang ini berhasil hingga tahun 2024, diharapkan bisa dilanjutkan ke seluruh kabupaten dan kota lainnya di Kaltim sehingga Kalimantan Timur bisa zero DBD.(AG / ADV Dinas Kesehatan Provinsi Kaltimantan Timur).