spot_img

Pertamina Disidang di BPSK Samarinda, Warga Protes Soal Dugaan BBM Bermasalah

Persepsinews.com, Samarinda – Sidang aduan konsumen di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Samarinda memanas setelah sejumlah warga mengungkap kerusakan mesin kendaraan usai mengisi BBM dari beberapa SPBU di Samarinda.

Salah satu pelapor, Dyah Lestari, dengan lantang menyampaikan keluhan disertai bukti kerusakan motornya yang diduga akibat penggunaan Pertamax Turbo.

Dyah bahkan menyebut adanya perubahan warna BBM yang dianggap tidak lazim.

Ia menduga kualitas bahan bakar yang dikonsumsi tidak sesuai standar dan bisa membahayakan kendaraan konsumen.

“Warna BBM-nya aneh, tidak seperti biasanya. Setelah mengisi, motor saya justru bermasalah,” jelas Dyah dalam sidang yang berlangsung pada Selasa (15/4/2025).

Namun hingga sidang berakhir, belum ada titik temu antara pelapor dan pihak PT Pertamina Patra Niaga.

Pihak Pertamina menyampaikan bahwa mereka akan melakukan pendekatan langsung kepada delapan orang pelapor.

“Nanti katanya PT Pertamina Patra Niaga akan menghubungi kami satu per satu. Tapi belum jelas bentuknya seperti apa,” kata Dyah kepada awak media.

Ia juga mempertanyakan nasib para korban lain yang belum sempat melapor ke BPSK, namun mengalami masalah serupa. Dyah menyebut banyak masyarakat yang juga ingin melapor, namun belum mendapat kesempatan karena kasus dianggap telah ditutup.

“Kalau cuma delapan orang yang ditindaklanjuti, bagaimana dengan yang lain? Saya merasa tidak nyaman kalau hanya kami yang diakomodasi, padahal korban lebih banyak,” imbuhnya.

Upaya konfirmasi kepada pihak Pertamina belum membuahkan kejelasan. Dany Aji, perwakilan Pertamina yang hadir dalam persidangan, hanya mengatakan bahwa pihak Humas akan memberikan jawaban resmi.

“Mohon maaf kalau jawaban saya belum memuaskan, nanti akan ada penjelasan dari Humas,” ujarnya singkat seusai sidang. (Red)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer