Persepsinews.com, Tenggarong – Program Rumah Besar Penanggulangan Kemiskinan (RBPK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tahun 2025 menargetkan sebanyak 15.437 penerima manfaat melalui 21 program terintegrasi. Plt Kepala Bappeda Kukar, Syarifah Vanesa Vilna, mengungkapkan bahwa program ini dirancang untuk menurunkan angka kemiskinan secara signifikan dengan penguatan kelembagaan sebagai prioritas utama.
“Kami fokus memperbarui SK Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), menyusun peraturan bupati terkait RKPD, dan melakukan verifikasi data penerima manfaat agar program tepat sasaran,” ujar Syarifah, Kamis (26/12/2024).
Untuk mendukung transparansi dan efisiensi, aplikasi RBPK akan diperkuat dengan fitur pengaduan masyarakat. Fitur ini memungkinkan penerima manfaat melaporkan kendala atau memberikan masukan langsung. Evaluasi program juga akan berbasis outcome dan impact guna memastikan manfaat dirasakan langsung oleh masyarakat miskin.
Syarifah menambahkan, kemitraan dengan sektor swasta menjadi salah satu pilar keberhasilan program ini. Kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk menjamin keberlanjutan program. “Dukungan dunia usaha sangat penting sebagai katalisator untuk memperluas dampak program,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, menekankan pentingnya sinergi antarinstansi untuk keberhasilan RBPK. Ia mengarahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyusun Rencana Aksi Tahunan (RAT) yang spesifik, dengan prioritas berbasis kebutuhan masyarakat.
Data dari P3KE, DTKS, dan Regsossek akan menjadi acuan utama untuk memastikan penerima manfaat tepat sasaran. Sunggono juga menyoroti pentingnya evaluasi triwulanan agar kendala di lapangan dapat segera diatasi.
“Program RBPK menunjukkan progres positif, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan, khususnya pada tata kelola, validasi data, dan pelaksanaan di lapangan,” tegas Sunggono. (Red)