Persepsinews.com, Samarinda – Kasus gaji pekerja yang tak kunjung dibayarkan pada proyek Teras Samarinda terus bergulir. Setelah sebelumnya tiga pekerja melaporkan masalah ini ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Samarinda, kali ini, Selasa (10/9/2024), kuasa hukum para pekerja, Sudirman, kembali menyerahkan puluhan nama lain yang menghadapi masalah serupa.
Menurut Sudirman, ada sekitar 80 pekerja yang belum menerima gaji selama berbulan-bulan. Mereka berada di bawah koordinasi tiga mandor dengan jumlah pekerja yang berbeda-beda.
“Ada mandor yang membawahi 20 hingga 30 pekerja. Hari ini kami serahkan nama-namanya ke Disnaker,” jelas Sudirman dalam wawancara di Kantor Disnaker Samarinda.
Total nilai gaji yang harus dibayarkan oleh kontraktor kepada para pekerja mencapai sekitar Rp300 juta. Beberapa pekerja memiliki tunggakan gaji hingga Rp10 juta per orang, sementara mandor juga memiliki tanggungan besar, dengan salah satu di antaranya mencapai Rp140 juta.
“Jika ditotal, besaran tunggakan gaji ini mencapai Rp300 juta,” terangnya.
Sudirman menjelaskan bahwa mekanisme pembayaran gaji dilakukan melalui mandor, yang kemudian mendistribusikannya ke pekerja di bawah koordinasinya.
Namun, hingga kini, gaji tersebut belum juga diterima oleh para pekerja, memicu pelaporan lebih lanjut.
Selain gaji yang belum dibayarkan, Sudirman mengungkapkan bahwa para pekerja juga tidak mendapatkan jaminan kesehatan yang seharusnya disediakan oleh perusahaan. Ini menjadi salah satu masalah serius yang ikut disoroti dalam laporan.
Kasus ini ternyata juga berdampak pada pihak eksternal. Seorang pedagang kantin yang memasok makanan untuk pekerja proyek tersebut mengalami kerugian sekitar Rp30 juta karena pembayaran yang tertunda.
“Ibu kantin ini ikut terdampak karena pembayaran baru dilakukan saat para pekerja menerima gaji, sementara mereka sendiri belum dibayar,” tambahnya.
Sudirman berharap agar pemerintah kota dapat segera menangani masalah ini. Terlebih lagi, Wali Kota Samarinda sudah memberikan penekanan agar masalah ini segera diselesaikan.
“Proyek Teras Samarinda sudah diresmikan dengan megah, namun di balik kemegahan itu ada pekerja yang sedang memperjuangkan hak mereka,” tutup Sudirman. (Red)