Persepsinews.com, Samarinda – Seorang remaja bernama Muhammad Fajar (18) dilaporkan hilang terseret arus deras Sungai Karang Mumus, tepatnya di kawasan Jalan Kesehatan Dalam RT 02, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Samarinda Utara, pada Kamis (23/10) sore.
Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 16.30 Wita saat korban tengah berenang bersama beberapa temannya.
Menurut keterangan saksi mata, Sabrina, yang ikut berenang bersama korban, mereka awalnya berniat “beranyut”, yaitu mengikuti arus sungai untuk bersenang-senang.
“Awalnya aku berenang bersama mamaku, lalu si Amat dan Fajar ikut. Mereka terjun satu per satu, terakhir si Fajar,” ujar Sabrina.
Namun, arus sungai yang sedang kuat membuat mereka kesulitan mengendalikan tubuh di air. Sabrina mengaku sempat menepi lebih awal karena tak sanggup melawan derasnya arus.
“Aku bilang ke teman cewek jangan jauh-jauh, arusnya deras sekali. Setelah naik ke tepi, baru sadar Fajar sudah hilang,” tuturnya.
Sementara itu, Amat, sepupu korban yang ikut berenang, menuturkan bahwa Fajar sebenarnya bisa berenang dan sudah tiga kali mandi di lokasi yang sama.
“Korban itu mahir berenang, tapi kali ini airnya deras sekali. Saya juga enggak kuat melawan arus,” kata Amat. Ia mengaku sempat berusaha menolong Fajar, namun gagal karena kelelahan.
Hingga Kamis malam, tim SAR gabungan bersama warga masih melakukan pencarian di sepanjang aliran Sungai Karang Mumus. Petugas menggunakan perahu karet dan peralatan pencarian permukaan untuk menemukan keberadaan korban.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kaltim, melalui tim lapangan, menyebut arus sungai yang kuat menjadi kendala utama dalam operasi pencarian.
“Tim terus melakukan penyisiran, namun debit air masih tinggi dan arus cukup deras,” ujarnya.
Petugas mengimbau warga, terutama anak-anak dan remaja, agar tidak berenang di Sungai Karang Mumus saat kondisi cuaca tidak menentu.
“Keselamatan harus diutamakan, apalagi saat arus sungai sedang deras,” tegasnya.
Pencarian terhadap Muhammad Fajar masih terus dilanjutkan hingga malam hari dengan harapan korban segera ditemukan dalam keadaan selamat. (Red)