Persepsinews.com, Tenggarong – Aksi penolakan terhadap operasi tambang batu bara yang diduga ilegal di Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, mendapatkan dukungan kuat dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Rabu (31/1/2024) lalu.
Warga dari lima RT setempat mengambil langkah nyata menuntut penghentian kegiatan pertambangan yang mereka anggap merusak lingkungan dan mengancam sumber penghidupan mereka.
Mareta Sari selaku Dinamisator Jatam Kaltim, mengungkapkan kekhawatiran serius terhadap dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan tersebut. Menurutnya, situasi ini tidak hanya melanggar hukum tetapi juga menyebabkan gangguan signifikan pada kehidupan warga sekitar, khususnya mereka yang bergantung pada pertanian.
“Kami menyerukan tindakan cepat dan tegas dari pemerintah serta aparat penegak hukum. Tidak ada alasan untuk menunda penanganan kasus ini. Pertambangan ilegal harus segera dihentikan untuk melindungi warga dan lingkungan,” tegas Mareta.
Ia menilai, penegakan hukum harus dilakukan segera untuk menghindari konflik lebih lanjut dan memastikan keadilan bagi warga yang terdampak. Menurut Mareta, pemasangan police line dan langkah penegakan hukum lainnya harus dilakukan tanpa menunggu laporan atau instruksi lebih lanjut dari pihak berwenang.
“Apa lagi yang ditunggu? Bukti jelas sudah ada. Kami mendesak agar kegiatan ilegal ini dihentikan sebelum menimbulkan dampak yang lebih luas. Polisi harus bertindak proaktif untuk melindungi hak-hak warga,” tambahnya. (Red)
