spot_img

Strategi Dispar Kaltim Berinovasi dan Kolaborasi Wisata di Tengah Efisiensi Anggaran

Persepsinews.com, Samarinda — Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk memperkuat sektor wisata di tengah kebijakan efisiensi anggaran.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi, dalam kegiatan Bincang-bincang Pariwisata bertema Pariwisata yang Kuat di Tengah Efisiensi Anggaran: Kolaborasi dan Inovasi yang digelar di 29 Coffee & Eatery, Samarinda, Selasa (04/06/2025).

Ririn menjelaskan bahwa efisiensi anggaran membawa dampak signifikan terhadap kualitas layanan dan fasilitas terutama di industri perhotelan.

“Dengan adanya efisiensi, maka cashflow pendapatan berkurang banyak, ini berdampak pada kualitas, fasilitas, kebersihan pekerjaan dan lain sebagainya,” ujar Ririn.

Menurutnya, kondisi ini juga memaksa pelaku usaha hotel melakukan penyesuaian, seperti mengurangi jumlah kamar atau fasilitas demi menekan biaya operasional.

“Ketersediaan kamar ini berpengaruh juga, karena kamar yang standar kelayanan dan fasilitas juga akan menurun, sehingga beberapa hotel mengurangi jumlah kamar,” ungkapnya.

Menghadapi tantangan tersebut, ia menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan serta inovasi dalam produk dan jasa.

“Kolaborasi sangat penting antar stakeholders, pemerintah, swasta, masyarakat untuk meningkatkan pariwisata,” tambahnya.

Ririn menyampaikan bahwa saat ini Dinas Pariwisata melakukan berbagai upaya dengan memanfaat teknologi digital, promosi melalui media sosial tanpa biaya, serta pelatihan dan sertifikasi sumber daya manusia.

“Meskipun posisi kami sedang efisiensi, di bidang pengembangan SDM, tetap komit, kita menerapkan fokus latihan-latihan sertifikasi untuk para pelaku kegiatan-kegiatan karyawan di hotel,” jelasnya.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samarinda, Armunanto, turut hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa banyak pelaku usaha hotel dan restoran menghadapi tantangan berat dan berharap adanya dukungan nyata dari pemerintah.

“Kami berharap adanya bantuan relaksasi dari pemerintah agar kami bisa survive, agar sekian persennya bisa buat gaji,” ungkap Armunanto.

Menurutnya, relaksasi seperti pengurangan pajak atau penundaan kewajiban administrasi sangat membantu pelaku usaha agar tetap bertahan. Ia juga menekankan pentingnya kegiatan berskala besar yang mampu mendatangkan massa ke Samarinda.

“Seperti MTQ tahun lalu, okupansi kita tertinggi nomor dua. Itu kegiatan yang bisa membantu, karena mendatangkan masa. Kami harap kegiatan seperti itu bisa digelar lebih sering,” tuturnya. (Sn)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer