Persepsinews.com , SAMARINDA – Stunting di Indonesia masih menjadi momok dan persoalan serius yang harus ditangani secara serius. Ditingkat nasional angka prevalensi stunting saat ini masih di angka 27,6 persen sedangkannuntuk Kalimantan Timur berada di kisaran 23 persen.
Sementara di sejumlah kabupaten dan kota di Kaltim Mahakam Ulu sukses menurunkan angka stunting ke 14,8 persen setelah sebelumnya berada di 20,8 persen.
Kondisi ini akan terus diupayakan Pemkab Mahulu.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Mahulu dr Petrolena Tugan mengatakan upaya tersebut akan dilakukan dengan pendekatan by name by address guna mendapatkan data akurat stunting sesuai arahan Kemenkes.
“Sebenarnya sudah sesuai target nasional sehingga kedepan kita akan lakukan kajian lagi, pendekatan by name by address, agar mendapat data yang akurat,” tutur Petrolena.
Pendataan keluarga memiliki karakteristik penyediaan data keluarga by name by address yang secara lengkap, menyeluruh di seluruh wilayah, hal ini dilakukan agar penanganna stunting bisa lebih efektif dengan ketersediaan data yang akurat.
Dalam hal ini pemerintah mentargetkan Kalimantan Timur bisa menurunkan prevalensi stunting sesuai target pusat di 14 persen pada 2024. Namun, Pemprov memasang target lebih dibawah 10 persen.
Selain membentuk TPPA, pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil, pemerintah juga mendorong agar ibu menyusui dan hamil bisa rutin melakukan pemeriksaan berkala di posyandu maupun puskesmas terdekat agar mendapat pelayanan maksimal dan mendukung upaya pemerintah menurunkan stunting.(AG / ADV Dinas Kesehatan Provinsi Kaltimantan Timur)