Persepsinews, Samarinda – Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita mengatakan, dalam upaya meningkatkan Indeks Pemberdayaan Perempuan di Kaltim. Pihaknya memiliki program baru bernama mayortina untuk tahun 2024.
Melalui proyek ini, DKP3A Kaltim akan menjalankan sejumlah program untuk meningkatkan kesetaraan pendapatan perempuan dengan laki-laki yang saat ini masih terjadi kesenjangan.
Dengan proyek ini, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada kaum perempuan untuk mengembangkan diri yang juga mampu berperan sebagai kepala keluarga.
“Konsen kami ada kesenjangan antara pendapatan laki-laki dan perempuan, itu nanti kita masuk projek mayortina di 2024 bagaimana sosialisasi wanita sebagai kepala keluarga,” tutur Soraya.
Disampaikan Soraya walaupun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di 3 besar nasional namun, masih terjadi kesenjangan antara IPM Perempuan dan Laki-laki.
BPS Kaltim juga mencatat, Capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kaltim menempati urutan ke 32 dan Indeks Pemb Pmerdayaan Gender (IDG) menempati urutan ke 26 dari 34 provinsi. Kondisi ini masih menjadi pekerjaan rumah untuk Kaltim.
Beberapa aspek yang menghambat kesetaraan dalam capaian pembangunan selain ekonomi dan pengambil keputusan adalah keterwailan politik perempuan di parlemen.
Salah satu bentuk atau dampak ketidaksetaraan gender adalah adanya marginalisasi, subordinasi, streotype, dan beban ganda pada perempuan.
Untuk itu, isu implementasi kesetaraan gender menjadi penting diusung dalam pesta demokrasi ini.
Melalui peran perempuan dalam politik diharapkan akan dapat meningkatkan kepekaan dan komitmen dalam pengambilan keputusan di bidang politik bagi terselenggaranya program pengarusutamaan gender (PUG) di Kalimantan Timur. (Ozn)