Persepsinews.com, Samarinda – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa kelangkaan LPG 3 kg yang terjadi di kota tersebut bukan disebabkan oleh pengurangan kuota, melainkan diduga akibat adanya permainan oknum yang memanfaatkan situasi.
“Kuota LPG itu kan bersifat tetap ya, misalnya katakanlah Samarinda dapat 100 setiap bulan, yang dimaksud langka itu kan misalnya Samarinda tiba-tiba dikurangi menjadi 80, berarti ada 20 yang lostkan. Tapi kan ini kuota tidak dikurangi, lalu kenapa bisa langka? Pasti ada sesuatu yang terjadi dan itu pasti tidak terjadi dengan sendirinya kalau tidak ada geng-geng mafia yang bekerja,” ujar Andi, Rabu (05/02/2025).
Andi Harun juga mengungkapkan bahwa meski ada desakan untuk menaikkan harga transportasi, dirinya belum melihat kaitan langsung antara kebijakan tersebut dengan kelangkaan LPG.
“Harga transportasi belum saya naikkan karena saya belum melihat korelasi antara menaikkan harga transportasi dengan tidak adanya kelangkaan,” jelasnya.
Wali Kota Samarinda itu bahkan menantang pihak-pihak terkait untuk bertanggung jawab jika harga transportasi dinaikkan.
“Saya menchallange, kalau mau hari ini saya rubah juga perwalinya untuk menaikkan harga transportasi, tapi ayo kita ambil tanggung jawab masing-masing, jamin di atas materai, tidak ada kelangkaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Andi Harun mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menangani masalah kelangkaan, agar tidak terjebak dalam simplifikasi yang dapat memperburuk keadaan.
“Kalau kita tidak hati-hati, tidak cermat, kita bisa terjebak simplifikasi dalam memandang persoalan,” pungkasnya. (Nis)
