spot_img

Wali Kota Samarinda Ungkap Hasil Uji Lab Independen Kualitas BBM Bermasalah, Ditemukan Timbal dan Air

Persepsinews.com, Samarinda – Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyoroti perbedaan mencolok antara laporan internal Pertamina dan hasil kajian ilmiah independen terkait kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax yang beredar di wilayah Samarinda. Temuan tersebut memicu kekhawatiran akan dampak kerusakan mesin kendaraan dan potensi pencemaran lingkungan.

Dalam konferensi pers di Balai Kota Samarinda pada Senin (5/5), Andi Harun menyampaikan bahwa laporan dari Pertamina menyebutkan Pertamax di Terminal Petraniga T-05, SPBU Sriadai, dan SPBU Pranoto memenuhi standar mutu sesuai SK Dirjen Migas No. 3674K/24/DJM/2006. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan keluhan dari masyarakat yang mengalami gangguan pada mesin setelah menggunakan bahan bakar tersebut.

“Hasil dari laporan internal tidak cukup menjawab keresahan masyarakat yang dirugikan secara langsung,” tegas Andi Harun.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tim peneliti dari Politeknik Negeri Samarinda menemukan sejumlah penyimpangan serius dari standar BBM yang berlaku. Dari tiga sampel BBM yang diuji, hanya satu yang mendekati standar Research Octane Number (RON) 92, yakni 91,6. Namun sampel ini justru mengandung timbal sebesar 66 ppm, air 742 ppm, serta kadar aromatik dan benzena yang melebihi ambang batas.

Hasil analisis juga menemukan adanya pembentukan senyawa polimer kompleks seperti polietilen dan polistirena, yang dapat menyebabkan penyumbatan sistem injeksi kendaraan. Kondisi ini diduga disebabkan oleh oksidasi BBM yang diperparah oleh kontaminan logam berat serta penyimpanan yang tidak sesuai prosedur.

Dengan temuan tersebut, Wali Kota mendesak Pertamina dan Kementerian ESDM untuk segera melakukan klarifikasi terbuka dan, jika diperlukan, audit menyeluruh terhadap sistem distribusi BBM di Samarinda.

“Kami meminta agar audit menyeluruh segera dilakukan demi melindungi hak konsumen atas bahan bakar yang aman dan berkualitas,” ujar Andi Harun.

Ia juga mengimbau warga Samarinda untuk segera melapor ke Dinas Perdagangan jika mengalami kerusakan mesin usai mengisi Pertamax.

“Jika ditemukan gejala seperti mesin tersendat atau suara tidak normal, segera lapor untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya. (Red)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer