Persepsinews.com, Riyadh – Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan penangkapan sembilan orang yang melanggar aturan haji dengan mengangkut 111 orang tanpa izin resmi.
Penangkapan dilakukan oleh pasukan keamanan di pintu masuk Mekkah sebagai bagian dari upaya penegakan hukum selama musim haji 2025.
Menurut keterangan resmi, dari sembilan pelaku yang diamankan, empat merupakan ekspatriat dan lima lainnya adalah penduduk Arab Saudi.
Komite administratif musiman langsung menjatuhkan sanksi tegas, di antaranya hukuman penjara, denda maksimal SAR 100.000 (sekitar Rp 433 juta), serta pembukaan identitas pelanggar ke publik. Bagi ekspatriat, tambahan sanksi berupa deportasi dan larangan masuk kembali ke Arab Saudi selama 10 tahun juga diberlakukan.
Kementerian menegaskan bahwa siapapun yang mencoba berhaji tanpa izin resmi akan dikenai denda hingga SAR 20.000 (sekitar Rp 86,6 juta). Langkah tegas ini diambil untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan para jemaah yang menjalankan ibadah haji.
Dalam pernyataannya, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengimbau seluruh warga dan penduduk untuk mematuhi peraturan haji yang berlaku. Penegakan aturan ini penting untuk memastikan proses ibadah berlangsung secara terorganisir, aman, dan lancar.
“Setiap pelanggaran aturan berpotensi mengganggu ketertiban umum dan membahayakan keselamatan para jemaah. Kami tidak akan mentoleransi praktik ilegal selama pelaksanaan haji,” tegas pernyataan resmi kementerian.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi telah memperketat pengawasan di seluruh jalur masuk menuju Mekkah guna mencegah jamaah tanpa izin. Upaya ini merupakan bagian dari strategi pengelolaan haji yang lebih ketat untuk menghindari kepadatan berlebih dan memastikan pengalaman ibadah yang aman bagi seluruh jamaah.
“Patuhilah aturan haji agar semua jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan nyaman,” imbau Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi. (Red)
