Persepsinews.com, Jakarta – Sebanyak 714 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) hasil seleksi tahun anggaran 2024 mengundurkan diri.
Hal ini disampaikan Menteri PANRB Rini Widyantini dalam konferensi pers terkait Perpres Nomor 19 Tahun 2025, Selasa (15/4).
Rini menyebutkan, salah satu alasan utama pengunduran diri tersebut adalah penempatan yang dianggap tidak sesuai harapan, khususnya di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
“Memang yang perlu diperhatikan ini rata-rata karena memang masalah penempatan. Ataupun penugasan yang akan mereka dapatkan,” jelasnya.
Sebanyak 46 CPNS mengundurkan diri setelah ditetapkan akan ditempatkan di lima kampus negeri di Kaltim, yaitu Universitas Mulawarman (Unmul), Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba), Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), dan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani). Dari jumlah tersebut, sebanyak 39 merupakan jabatan dosen.
Unmul mencatat angka tertinggi dengan 18 dosen yang mengundurkan diri, termasuk di Fakultas Kedokteran, Farmasi, FKIP, dan FISIP. Di ITK, terdapat 9 dosen yang mundur dari berbagai fakultas, seperti Fakultas Pembangunan Berkelanjutan dan Fakultas Sains dan Teknologi Informasi. Di Poltekba, Polnes, dan Politani Samarinda masing-masing juga kehilangan sejumlah dosen akibat pengunduran diri ini.
Tak hanya jabatan dosen, beberapa CPNS untuk posisi non-akademik seperti pranata laboratorium, arsiparis, dan pengelola keprotokolan juga memilih mundur. Di ITK misalnya, terdapat empat CPNS yang membatalkan diri karena berbagai alasan administratif.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan BKN dan Kementerian Diktisaintek untuk mengevaluasi dampak dari pengunduran diri massal ini, termasuk pengisian ulang formasi di kampus-kampus terdampak.
“Sebagai CPNS, setiap individu harus siap ditempatkan di mana pun sesuai kebutuhan negara,” pungkasnya. (Red)