Persepsinews.com, Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa kunjungannya ke Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, di Solo saat momen Idul Fitri 2025 murni merupakan agenda silaturahmi dan tidak berkaitan dengan politik.
Pernyataan itu disampaikan Bahlil dalam konferensi pers Halal Bihalal Partai Golkar yang digelar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (16/4/2025). Ia meminta semua pihak untuk tidak menggiring opini bahwa pertemuan tersebut bermuatan politik.
“Waktu itu tidak ada hal-hal yang lain, yang ada adalah silaturahim hari raya. Yang namanya hari raya, jangan dipolitisir,” tegas Bahlil kepada awak media.
Ia menjelaskan bahwa sebagai seorang Muslim, momen Idul Fitri merupakan saat yang tepat untuk saling bermaafan, mendoakan, dan membangun silaturahmi, termasuk dengan tokoh nasional seperti Presiden Jokowi.
Bahlil pun mengimbau agar tidak mencampuradukkan nuansa keagamaan dengan urusan politik, apalagi saat Hari Raya yang seharusnya menjadi momen persaudaraan dan kedamaian.
“Nanti tunggu pemilu, pileg, baru ada harinya (politik). Jangan hari raya dijadikan hari politik, nggak ada,” ujarnya.
Kunjungan Bahlil ke kediaman Presiden Jokowi di Solo terjadi pada Selasa (8/4/2025). Dalam kesempatan itu, ia didampingi Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, yang juga merupakan kader Partai Golkar.
Selain Bahlil dan Wihaji, sejumlah menteri lain dari Kabinet Merah Putih juga turut bersilaturahmi ke Jokowi selama momen Lebaran, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie.
Bahlil kembali menekankan bahwa semua kunjungan tersebut adalah bagian dari tradisi Lebaran, bukan manuver politik.
“Silaturahim itu ibadah, jadi jangan dicampuradukkan dengan agenda politik,” tegasnya. (Red)