Persepsinews.com, Jakarta – Dukungan investasi dari China ke Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan tren positif. Hingga akhir Mei 2025, total nilai investasi yang tercatat hampir menyentuh angka Rp70 triliun.
Mayoritas dari nilai tersebut berasal dari skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di berbagai sektor strategis.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN (OIKN), Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa sekitar Rp68,4 triliun merupakan investasi dari skema KPBU. Proyek-proyek yang termasuk di dalamnya mencakup sektor perumahan, moda unik terpadu (MUT), dan pembangunan infrastruktur jalan.
Dua konsorsium besar asal China saat ini tengah memimpin sejumlah proyek KPBU di kawasan IKN. Konsorsium China Harbour Engineering Company (CHEC) dan IJM menggarap proyek MUT senilai Rp27,1 triliun.
Sementara itu, proyek pembangunan jalan senilai Rp27,9 triliun ditangani konsorsium China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) dan China Railway Engineering Corporation (CREC). Kedua proyek ini masih dalam tahap studi kelayakan dan akan melalui proses evaluasi Komite KPBU sebelum dilelang secara final.
Di sektor perumahan, konsorsium IJM-CHEC juga mengajukan pembangunan 20 menara rumah susun untuk ASN di WP 1B dengan nilai proyek mencapai Rp13,4 triliun.
Selain investasi melalui KPBU, ada juga investasi langsung dari PT Delonix Bravo Investment senilai Rp500 miliar. Investasi tersebut telah terealisasi sejak September 2024 melalui pembangunan Delonix Nusantara Commercial Complex seluas 24.200 meter persegi.
Hingga 26 Mei 2025, OIKN telah menerima 36 surat ketertarikan (letter of interest) dari investor China, yang tersebar di sektor energi, digital, transportasi, perumahan, hingga gaya hidup.
“Kami mendorong lebih banyak perusahaan China untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan kota ini,” katanya. (Red)