Persepsinews.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan industri farmasi nasional melalui pengembangan obat berbahan alam (OBA). Upaya tersebut diwujudkan melalui Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia Farmasi dan Kemasan (BBSPJIKFK) yang menghadirkan fasilitas produksi bernama House of Wellness.
Fasilitas ini dirancang untuk mendukung produksi OBA dari hulu ke hilir, mulai dari pengolahan simplisia, ekstraksi, formulasi, hingga pengemasan. Seluruh proses telah mengikuti standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), sehingga menjamin mutu dan keamanan produk.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, menyatakan bahwa House of Wellness menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyediakan infrastruktur teknologi dan standardisasi untuk industri farmasi berbahan alam.
“Dengan keberadaan fasilitas ini, kami ingin memastikan bahwa industri obat bahan alam dalam negeri memiliki dukungan teknologi dan standardisasi yang memadai untuk menghasilkan produk yang siap memenuhi kebutuhan layanan kesehatan nasional,” ujar Andi di Jakarta, Rabu (17/4).
Sementara itu, Kepala BBSPJIKFK, Siti Rohmah Siregar, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan PT Wiralab Analitika Solusindo untuk operasional pengolahan simplisia dan produksi ekstrak. Namun, BBSPJIKFK juga membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan berbagai pihak untuk pemanfaatan fasilitas ini.
Selain fasilitas produksi, BBSPJIKFK aktif dalam Jejaring Laboratorium Pengujian Obat Bahan Alam (JLPOBA), yang bekerja sama dengan BPOM, IPB, UGM, Vicmalab, dan PT Akurat Spektra Prima. Jejaring ini bertujuan memperkuat pengawasan mutu dan efektivitas produk OBA di Indonesia.
“Dukungan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi perkembangan industri obat bahan alam di Indonesia dalam menghasilkan produk yang konsisten memberikan khasiat, keamanan, serta mutu baik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap obat bahan alam produksi lokal,” pungkas Siti. (Red)